Rencana Pembangunan Irigasi Lesing Kecil Dalam Proses Pembebasan Lahan

Reporter: MUHAMMAD YASIN |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Rabu , 11 Sep 2024 - 19:04

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Musi Rawas, Ardi Irawan.-Foto : Muhammad Yasin/Linggau Pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Satuan Tugas (Satgas) pembebasan lahan untuk pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lesing kecil Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas sedang bekerja mendata kepemilikan lahan yang akan dibebaskan.

Ada dua Satgas yang bekerja yakni Satgas A dan Satgas B.

Satgas A semuanya petugas dari Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Kepala Dinas Perkim Kabupaten Musi Rawas, Ardi Irawan kepada KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan proses pembebasan lahan pembangunan DI Lesing Kecil.

Pada tahun 2023 untuk pengadaan tanah pembangunan irigasi Lesing Kecil Kecamatan Purwodadi dan Megang Sakti.

Untuk di Kecamatan Purwodadi di Desa Sadar Karya untuk lokasi bendungan. Namun untuk irigasinya sekunder di wilayah Megang Sakti.

"Terdiri dari Desa Megang Sakti 4, Megang Sakti 3, itu dominan. Luas lahan yang dibutuhkan perkiraan awal 44 hektar," katanya Rabu 11 September 2024.

Pada tahun 2023 Konsultan yang dikontrak Dinas Perkim Kabupaten Musi Rawas telah melakukan kajian LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action Plan).

"Kegiatan LARAP ini semacam kegiatan sosialisasi kepada warga yang tanahnya akan dibebaskan untuk membangun bendungan tersebut. Dalam sosialisasi sambil mendata lapangan secara umum yang akan dibebaskan tapi belum betul karena BPN belum turun," paparnya

Konsultan yang melaksanakan LARAP, sehingga dapatlah estimasi berapa Persil tanah yang terkena.

rencana pembangunan irigasi lesing kecil dalam proses pembebasan lahan                            koranlinggaupos.id - satuan tugas (satgas) pembebasan lahan untuk pembangunan daerah irigasi (di) lesing kecil kecamatan purwodadi kabupaten musi rawas sedang bekerja mendata kepemilikan lahan yang akan dibebaskan.
ada dua satgas yang bekerja yakni satgas a dan satgas b.
satgas a semuanya petugas dari agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional (atr/bpn).
kepala dinas perkim kabupaten musi rawas, ardi irawan kepada koranlinggaupos.id mengatakan proses pembebasan lahan pembangunan di lesing kecil.
baca juga:daerah irigasi lesing kecil akan dibangun tahun 2025 segini dana yang dibutuhkan 
baca juga:bangun irigasi baru di sungai lesing kecamatan purwodadi segini luas lahan yang dibutuhkan 
pada tahun 2023 untuk pengadaan tanah pembangunan irigasi lesing kecil kecamatan purwodadi dan megang sakti.
untuk di kecamatan purwodadi di desa sadar karya untuk lokasi bendungan. namun untuk irigasinya sekunder di wilayah megang sakti.
"terdiri dari desa megang sakti 4, megang sakti 3, itu dominan. luas lahan yang dibutuhkan perkiraan awal 44 hektar," katanya rabu 11 september 2024.
pada tahun 2023 konsultan yang dikontrak dinas perkim kabupaten musi rawas  telah melakukan kajian larap (land acquisition and resettlement action plan).
baca juga:petani padi sawah desa air lesing dianjurkan menggunakan pestisida biologi
baca juga:hasil monitoring popt ditemukan populasi wbc di lahan sawah milik sagimun desa air lesing 
"kegiatan larap ini semacam kegiatan sosialisasi kepada warga yang tanahnya akan dibebaskan untuk membangun bendungan tersebut. dalam sosialisasi sambil mendata lapangan secara umum yang akan dibebaskan tapi belum betul karena bpn belum turun," paparnya
konsultan yang melaksanakan larap, sehingga dapatlah estimasi berapa persil tanah yang terkena.
berikut ada daftar nominatif orangnya siapa saja pemilik lahan. pemilik lahan ditemui satu persatu. lalu diundang mengikuti sosialisasi.
selanjutnya pemilik lahan diminta membuat surat pernyataan secara umum bahwa menyetujui program pembangunan irigasi tersebut dan siap mendukung program pemerintah.
baca juga:bantu petani kesulitan air kementan salurkan bantuan pompa ke koptan di lubuk linggau
baca juga:bupati musi rawas dorong peningkatan kesejahteraan petani kelapa sawit 
karena pengadaan tanah ini diatas 5 hektar maka kewenangan kanwil atr/bpn provinsi sumatera selatan (sumsel). tapi kanwil atr/bpn bisa menugaskan/melimpahkan ke atr/bpn kabupaten musi rawas.
pada tahun 2023 sudah dimulai pelimpahan dari atr/bpn sumsel kepada atr/bpn kabupaten musi rawas.
sehingga pembebasan lahan ini dilakukan oleh atr/bpn kabupaten musi rawas. dilanjutkan tahun 2024 dengan membentuk satgas a dan satgas b.
satgas a untuk pengukuran dominan orang-orang bpn. satgas a menindaklanjuti hasil larap. satgas a turun kelapangan mengecek setiap batas tanah masyarakat.
baca juga:di air satan dikeringkan ada petani yang dirugikan
baca juga:perjuangan bupati musi rawas, puluhan anak petani sawit raih beasiswa 
juga mengecek alas haknya berupa apa sudah sertifikat atau belum. tanah mana saja yang sudah sertifikat mana saja yang belum.
satgas a lebih kurang baru mengukur 50 persil tanah. dari 50 persen tersebut diketahui 19 persil yang sudah sertifikat. sisanya masih sph (surat pengakuan hak).
satgas b menghitung untuk mengganti tanam tumbuh yang ada di atas tanah yang akan dibebaskan.
dalam kegiatan ini ada peran dari dinas perkebunan (disbun), dinas tanaman pangan hortikultura dan peternakan (dtphp) kabupaten musi rawas dan juga ada petugas dari atr/bpn.
baca juga:petani desa satan indah jaya lakukan ini, untuk meningkatkan hasil produksi tanaman terong
baca juga:yanto petani desa mataram keluhkan hasil produksi tanaman padi miliknya turun, akibat serangan hama wbc
"satgas b melakukan penilaian harga tanaman, misalnya ada tanaman sawit berapa umurnya, jumlahnya. sekarang satgas a dan satgas b masih bekerja," paparnya.
dari rencana 289 bidang lebih kurang programnya baru 45 bidang sudah dilakukan pengukuran dan melakukan pendataan.
mereka sekarang kerja di kantor off dulu di lapangan. hasil dari lapangan dikerjakan di kantor per tanggal 11 september 2024.
setelah ini bpn akan mengumumkan daftar bidang dan daftar nominatif kira-kira tanam tumbuh tadi diumumkan dengan masa sangga 14 hari. misalnya cocok atau tidak ini punya pak a luasnya sekian dan tanam tumbuhnya misalnya ada 100 batang karet.
selanjutnya mengeluarkan daftar nominatif nama pemilik lahan dan peta bidang.
baca juga:pasca panen padi petani musi rawas tanam sayuran sembari menunggu masim tanam berikutnya
menurut ardi konsultan jasa penilai publik (kjpp) sudah dilelang, tinggal melaksanakan tugas.
"kalau peta bidang dan daftar nominatif nama pemilik lahan yang akan dibebaskan sudah dikeluarkan atr/bpn maka kjpp melakukan kajian penilai harga tanah dengan memperhatikan harga pasaran, lahannya berupa apa, lahan pekarangan atau lahan kebun. kjpp menilai harga tanah," paparnya.
pembebasan lahan direncanakan selesai tahun anggaran 2024. "namun jika nanti tidak selesai maka akan dilanjutkan tahun 2025,"  paparnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, SABTU, 23 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan