Muda Adalah Kekuatan dan Kepemimpinannya Dalam Perspektif Islam

Dian Prasetyo,Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia ( PB MMI)-Foto : Istimewa -

Oleh: Dian Prasetyo,Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia ( PB MMI)

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO  - Dalam kaidah bahasa Qur’ani generasi muda atau yang disebut “asy-syabab” didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti: Berani merombak dan mengambil sikap serta bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak. 

Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dengan perkataan maupun perbuatan. Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. 

Generasi muda Islam harus menjadikan Rasulullah SAW sebagai tauladan bagi umat manusia. Kepemimpinan dalam Islam adalah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Dimana kepemimpinan Nabi sesuai dengan Al Qur’an. Artinya setiap tindakan Nabi SAW adalah sesuai dengan petunjuk Al Qur’an atau tindakan Nabi itu adalah manifestasi dari Al Qur’an. 

Bagaimanakah Al Qur’an menjadi pedoman dalam memimpin. Kepemimpinan dalam pandangan Islam merupakan amanah dan tanggung jawab yang tidak hanya dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggota yang dipimpinnya, tetapi juga akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Jadi, pertanggungjawaban kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal-formal sesama manusia, tetapi bersifat vertikal-moral, yakni tanggung jawab kepada Allah SWT di akhirat. 

BACA JUGA:Aiman Berharap Tidak Diintimidasi

Kepemimpinan sebenarnya bukanlah sesuatu yang menyenangkan, tetapi merupakan tanggung jawab sekaligus amanah yang amat berat dan harus diemban sebaik-baiknya. 

Ada satu adagium Arab / mahfudzot / pepatah / kata mutiara yang populer yang berkaitan dengan kaum muda. Bunyinya kira-kira begini:  "Syubbanul yaum, rijalul ghad". Artinya, kaum muda hari ini adalah pemimpin masa depan. 

Ungkapan ini memiliki peranan penting dan kontribusi kaum muda dalam memimpin masa depan. Dengan kata lain, perkembangan dan kualitas kaum muda hari ini akan berdampak besar pada arah dan kemajuan masyarakat di masa yang akan datang.

Setiap era peradaban manusia, peran kaum muda telah menjadi kunci utama dalam membentuk dan mengarahkan pada masa depan. Kaum muda memiliki energi, semangat, dan ide-ide segar yang memungkinkan mereka untuk menjadi katalisator perubahan yang signifikan dalam masyarakat. 

Sejarah masa lampau Indonesia, ditorehkan oleh banyak kaum muda yang memiliki semangat dan tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan dan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara. Kaum muda ini mengisi Indonesia dengan cerita apik, heroik, dan luar biasa. Seperti Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, M Yamin, Sultan Sjahrir, Buya Hamka, H. Agus Salim dan anak muda lainnya. 

BACA JUGA:Pj Wako Beri Hadiah Umroh

Di era ini, tak jauh berbeda kaum muda memiliki peran yang lebih penting dari sebelumnya dalam mengatasi tantangan global, menciptakan inovasi, dan memimpin dunia menuju kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan. Pasalnya, kaum muda hari ini tumbuh dan hidup di tengah-tengah revolusi teknologi. Mereka memiliki akses ke informasi dan alat-alat yang belum pernah ada pada era-era sebelumnya. 

Seperti kata Goenawan Mohamad, pemimpin tak selamanya harus dari guncangan sejarah. Sebagian besar, pemimpin yang pernah ada di dunia menjelang akhir abad ke-20 muncul bukan dari situasi krisis. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan