Muda Adalah Kekuatan dan Kepemimpinannya Dalam Perspektif Islam

Dian Prasetyo,Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia ( PB MMI)-Foto : Istimewa -

2. Hadits Riwayat Imam Bukhari

Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang taat kepadaku maka berarti taat kepada Allah, dan siapa yang maksiat kepadaku berarti maksiat kepada Allah, dan siapa yang taat kepada pimpinan yang aku angkat, berarti taat kepadaku, dan siapa melanggar pemimpin yang aku angkat, berarti melanggar aturanku." 

3. Hadits Riwayat Imam Bukhari

Rasulullah SAW bersabda, "Patuh dan taat itu (pada pemimpin) adalah wajib bagi seseorang dalam hal apa yang ia suka atau benci, selama tidak diperintah berbuat maksiat. Jika diperintah maksiat, maka tidak wajib patuh dan taat." 

Perspektif Kitab

1. Dalam kitab Majmu’ Syarah al Muhadzab Jilid X Karya Imam Nawawi.

Beliau mengatakan; taat kepada pemimpin itu wajib, sekalipun pemimpin itu zalim dan tidak adil. Imam Nawawi berkata, wajib hukumnya taat pada pemimpin, pada apa yang ia perintahkan dan larang, selama itu tidak menyalahi hukum syariat yang telah ditetapkan. Meskipun pemimpin itu adil atau tidak adil.

2. Dalam kitab Lubab al-Ta'wil fi Ma'ani at-Tanzil Jilid II karya Syekh Alauddin Al Khozin.

Beliau mengatakan; laki-laki dan perempuan memiliki tanggung jawab sosial untuk mengajak pada kebaikan, dan mencegah pada keburukan. Pun salah satu caranya, ketika memegang peranan penting dalam pemerintahan. Ia menulis, bahwa Allah berfirman, "Dan orang-orang yang beriman, baik lelaki maupun perempuan, sebagian dari mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain." Maksud ayat tersebut adalah saling mendukung dalam agama, kesepakatan dalam perkataan, pertolongan, dan bantuan."

BACA JUGA:Waspada Penyakit Monkepox Kenali Ciri-cirinya 

Dari hadis di atas, tergambar bahwa Islam memandang kepemimpinan merupakan tanggung jawab yang melekat pada setiap individu.  Dalam Islam, kepemimpinan dipandang sebagai suatu amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Setiap individu, baik pria maupun wanita, dianggap memiliki tanggung jawab dalam lingkungannya masing-masing, mulai dari keluarga hingga komunitas dan masyarakat lebih luas.  Pada sisi lain, Islam mengapresiasi potensi kaum muda dan semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat. Kaum muda memiliki energi, semangat, dan kreativitas yang dapat digunakan untuk menciptakan perubahan positif. Dalam pusaran sejarah, banyak contoh pemimpin muda yang berperan penting dalam menyebarkan agama, memimpin masyarakat yang beragam, dan menghadapi tantangan sosial. 

Pemimpin Kaum Muda Didalam Sejarah Islam

1. Al-Arqam bin Abi Al-Arqam (16 tahun)

Meski masih sangat muda, Al-Arqam ibn Abi Al-Arqam mengubah rumahnya menjadi markas besar Nabi selama 13 tahun berturut-turut. 

Dengan melakukan itu, dia membantu membangkitkan generasi Muslim pertama yang melindungi Nabi, mempertahankan keimanan, dan menyebarkan kalimatullah ke seluruh dunia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan