Muda Adalah Kekuatan dan Kepemimpinannya Dalam Perspektif Islam
Dian Prasetyo,Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Majelis Muballighin Indonesia ( PB MMI)-Foto : Istimewa -
Menurutnya pemimpin lahir, tanpa revolusi, tanpa kup, tanpa peristiwa dramatis atau kejadian-kejadian luar biasa. Siapa saja bisa menjadi pemimpin, terlebih di era demokrasi terbuka terbuka saat ini. Dengan demikian, kaum muda harus tampil ke depan, mengambil bagian dari arus demokrasi.
Dari data Bappenas, diprediksi pada tahun 2045, ketika Indonesia berusia 100 tahun, kaum muda dengan usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk Indonesia—yang diprediksi 300 juta keseluruhan penduduk Indonesia. Tentu itu bonus demografi yang besar bagi Indonesia, dan modal yang cukup untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dan menjadi generasi Emas 2045.
BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Kunker ke Sumsel
Pemimpin muda dan dalil-dalilnya
Perspektif Al-Quran
1. Al-Qur'an Surat An-Nisa [4] Ayat 59
Allah menyuruh manusia untuk taat kepada pemimpin.
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta’atilah Rasul-Nya, dan ulil amri (pemimpin) di antara kamu."
2. Al-Qur'an Surat At-Taubah [9] Ayat 71
"Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah."
Perspektif Hadits
1. Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim
"Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya".
Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.
BACA JUGA:Komisi IX DPR RI Kunker ke Sumsel