Mengolah Sastra dengan Diksi dan Kalimat untuk Memikat Hati Rakyat
Susanto-Foto : Dokumen Pribadi -
Selain ketiga kalimat di atas, Calon Pemimpin Daerah dapat menggunakan kalimat eksklamatif. Kalimat eksklamatif disebut juga kalimat seru. Berikut contoh kalimat eksklamatif.
BACA JUGA:SD Muhammadiyah Lubuk Linggau Unggulkan Program Tahfidz Al Quran
BACA JUGA:SMPN 6 Ikut Serta Memeriahkan Acara Perlombaan Di Al Furqon
“Hidup rakyat!”
“Nah, ini dia tokoh pemuda idaman kita!”
Penggunaan Sastra dalam Berbagai Media
Sastra dapat diimplementasikan dalam berbagai media kampanye, seperti slogan, pidato, iklan, dan media sosial.
Slogan yang singkat, padat, dan mudah diingat merupakan salah satu contoh penggunaan sastra yang efektif.
"Bersama (nama Cakada) Mari Membangun Masa Depan yang Gemilang!" Umumnya dibuat dalam bentuk iklan, poster, atau spanduk
Pidato yang berbobot dan memikat dapat meningkatkan simpati dan dukungan masyarakat.
Berbagai teknik sastra, seperti majas, rima, dan irama dapat digunakan Cakada untuk menambah daya tarik pidatonya.
BACA JUGA:3 Pilihan Universitas Terbaik Sumatera Selatan, Kota Lubuk Linggau, Adakah Pilihanmu
BACA JUGA:Gak Perlu Kuliah Ke Jawa, Ini 7 Daftar Universitas Terbaik Pulau Sumatera, No 5 Dekat Lubuk Linggau
"Saudara-saudaraku tercinta, marilah kita bersama-sama mewujudkan mimpi kita untuk menyejajarkan daerah kita dengan daerah lain yang lebih dahulu maju!"
Warga Indonesia adalah pengguna media sosial yang aktif. Media perpesanan seperti WA sudah sangat populet di kalangan warga. Instagram, Facebook, maupun Twiter memiliki pengguna khas masing-masing.