Mengolah Sastra dengan Diksi dan Kalimat untuk Memikat Hati Rakyat

Susanto-Foto : Dokumen Pribadi -

Calon kepala daerah dapat menggunakan sastra untuk menciptakan konten yang menarik dan berkesan di media sosial.

Penutup

BACA JUGA:10 Universitas Terbaik 2024 di Sumatera Selatan yang Siap Bersaing dengan Provinsi Lain

BACA JUGA:Anak Didik PAUD Scorbia Lubuk Linggau Antusias Manasik Haji

Menciptakan karya sastra berarti mengungkapkan pikiran, sikap, maupun perasaan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah pengetahuan maupun memerikan hiburan. 

Untaian kata dan kalimat yang memberi hiburan dan pengetahuan dapat digunakan sebagai senjata ampuh bagi para calon calon kepala daerah dalam upaya meraih suara. 

Dengan memilih diksi dan merangkai kalimat secara tepat, calon kepala daerah dapat menyampaikan pesan politik secara efektif, menyentuh emosi dan pada akhirnya, memenangkan hati mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa sastra harus digunakan secara bijak dan bertanggung jawab. Sastra politik yang manipulatif dan menyesatkan justru akan merugikan calon kepala daerah dan mencederai proses demokrasi itu sendiri.

BACA JUGA:HIMPAUDI Lubuk Linggau Sukses Gelar Manasik Haji

BACA JUGA:Wujudkan Anggota Pramuka Berprestasi dan Berjaya, SD Al Furqon Lubuk Linggau Gelar Belagak Imau 2024

* Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang Program Studi Magister Pendidian bahasa Indonesia

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan