UMKM Keripik Pisang Berkembang Pesat Dengan Adanya Pemberdayaan BRI
UMKM Keripik Pisang Berkembang Pesat Dengan Adanya Pemberdayaan BRI-Tangkap Layar -
Riki juga menghadapi tantangan dalam hal sumber daya manusia (SDM), tetapi ia mengatasinya dengan merekrut dan melatih tetangga.
Penjualan produknya dilakukan dengan sistem titip di warung-warung setempat, memudahkan akses bagi konsumen.
BACA JUGA:Jangan Dibuang, Yuk Bikin Keripik Biji Durian
BACA JUGA:Resep Keripik Pisang Asin Ala Rumahan, Cocok Jadi Cemilan Favorit Saat Hari Raya Idul Fitri 2024
Salah satu yang membuat "Njik Njik" berbeda dari kompetitornya adalah proses penggorengan yang dilakukan sebanyak tiga kali, memberikan cita rasa khas yang sulit ditandingi.
Saat ini, omzet penjualan keripik pisang “Njik Njik” mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Riki mengapresiasi peran BRI yang telah memberikan berbagai dukungan, termasuk pelatihan, bazar, serta aspek pembiayaan.
"Kami berharap bisa terus terlibat dalam pelatihan dan pameran yang diadakan BRI untuk mendukung kemajuan UMKM kami," ungkapnya.
BACA JUGA:PKK Kecamatan Lalan Muba Berhasil Olah Kelapa jadi Keripik dan Nata De Coco
BACA JUGA:Roatun Warga Ciptodadi Musi Rawas Sukses Produksi 15 Jenis Keripik
Berbagai insiatif dilakukan BRI dalam memberikan pemberdayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satunya melalui penyelenggaraan Bazaar UMKM BRILiaN yang bertujuan memperluas penjualan dan jangkauan pemasaran produk UMKM.
BRI kembali mengadakan kegiatan Bazaar UMKM BRILiaN yang berlangsung di Area Taman BRI, Jakarta pada Jumat (18/10/2024).
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI Muhammad Candra Utama, menyatakan bahwa Bazaar UMKM BRILiaN bertujuan untuk mendorong penjualan dan memperluas pasar produk UMKM.
Kegiatan bazaar ini menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan produk-produk usaha, sehingga dapat dikenal di berbagai wilayah dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha.
BACA JUGA:UMKM Muba Raup Cuan dari Pembuatan Peyek dan Ikan Asin