Kisah Sukses Petani di Musi Rawas, Sebulan Panen 2 Ton Pepaya Kalina
Yayan menunjukkan buah pepaya kalina yang sudah menguning dan siap panen. -Foto: Apri Yadi-Linggau pos
Dalam penanganan biasanya siap tanah yang sebelumnya di tanam membuat bedengan tanah.
"Setelah itu bedengan tanah kita beri pupuk kandang dahulu. Diatas bedengan tanah itulah kita tanam bibitnya, kalau bisa tanamnya dimusim penghujan. Biar cepat hidup dan tidak mati," ungkapnya.
BACA JUGA:Pedagang Pepaya di Lubuklinggau, Sehari Bisa Menjual Puluhan Kg Buah Pepaya
BACA JUGA:Begini Cara Petani Pepaya California Desa Satan Indah Jaya Kendalikan Hama Kutu Putih
Untuk pupuk sediakan pupuk kandang dengan kotoran kambing, dan untuk pupuk kiminya yakni NPK Yaramila.
Sedangkan untuk hama dan penyakit biasanya ulat dan belalang.
Untuk pepaya itu bisa berbuah enam bulan setelah menanam.
Untuk sebatang kalau lagi lebat buahnya bisa sampai 20 buah perbatang, dengan masa panen biasanya satu Minggu sekali.
BACA JUGA:3 Tips Membuat Tumis Bunga Pepaya Enak Dan Tidak Pahit Untuk Menu Sarapan, Simak Resepnya!
BACA JUGA:7 Manfaat Daun Pepaya Untuk Kesehatan Tubuh
Berarti dalam sebulan bisa 4 kali panen.
Dalam satu bulan ia bisa menghasilkan 2 ton lebih perbulannya.
Dengan dijual per kg Rp4 ribu yang ke Lubuk Linggau.
"Biasanya ciri-ciri curi buah yang bisa di panen, buahnya sudah tua, dalam satu buah pepaya ukurannya mencapai 1,5 kg, dan paling ringan 8 gram," jelasnya.