Tanam Jagung Hibrida Lebih Laku

Jagung milik Toha saat lagi panen oleh warga di Desa Satan Indah, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura- Foto: Apri Yadi-Linggau Pos-

Dalam menanam jagung, ia biasanya bergotong royong  sama petani didekatnya agar sehari langsung selesai.

Lalu agar tanaman jagung subur, diberi pupuk dan ia beri pupuk subsidi yakni urea dan Ponska ia beli di kelompok tani, gunanya agar jagung cepat besar dan berbuah. Kadang kalau tidak ada uang ia gunakan pupuk kandang seperti pupuk kotoran hewan seperti kambing dan sapi.

BACA JUGA:Petani Musi Rawas Tinggalkan Tanaman Padi, Beralih Menanam Jagung

BACA JUGA:Panen Jagung Harganya Anjlok Petani di Musi Rawas Sulit Dapat Keuntungan

Kemudian setelah dipupuk, jagung jangan lupa untuk membersihkan rumputnya agar tidak terkena hama, kalau bersih hamanya tidak mau mendekatinya.

Biasanya hama tersebut seperti ulat tanah, hama lundi, ulat daun, lalat bibit,. Penyakit tanaman jagung saat diserang hama biasanya adalah bercak ungu, cendawan dan karat. Kalau memang terkena maka disemprot dengan pungisida yang ada ditoko- toko pertanian.

Lanjutnya, lalu setelah tiga bulan, setelah jagung dinyatakan tua dengan melihat sebagian jagung setelah dikulas , maka bisa dipanen, dengan cara pakai tangan, karena biasanya dalam satu batang ada tiga atau dua jagung yang bisa dipanen, kadang tidak serempak ada juga yang masih muda.

Biasanya dalam sekali panen dengan seperempat hektar bisa menghasilkan 1 ton jagung. Lalu untuk mengeluarkan jagung dengan mesin.

BACA JUGA:3 Jenis Hama Sering Menyerang Tanaman Jagung Harus Dikendalikan Secara Tepat

BACA JUGA:Emping Jagung dari Musi Rawas Berhasil Dipasarkan Hingga Ke Luar Negeri

Dan untuk buah jagung ia jual, dan ada siap yang mengambilnya bisanya  Per kg Rp4500 yang dijual ke Lubuk Linggau. "Jadi dalam seperempat hektar bisa menghasilnya uang Rp4,5 juta belum dipotong pupuk dan upah mesin dan angkutnya," tambahnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan