50 Persen Kebun Karet di Musi Rawas Beralih Fungsi, Membuat Harga Karet Terus Alami Kenaikan
PENGEPUL- Salah seorang pengepul karet di Desa Kelurahan Selangit, Kecamatan Selangit, Kabupaten Mura.-Foto: Dokumen-Dinas Perkebunan Mura
KORANLINGGAUPOS.ID - Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas (Mura), Kgs M Effendy Fery melalui Kasi Bimbingan Usaha, Rosadi Anwar mengakui dalam bulan ini harga getah karet terus mengalami kenaikan.
Meskipun naiknya perlahan dan tidak signifikan.
“Untuk harga karet per September 2024 ditingkat petani Rp9 ribu, sedangkan ditingkat pedagang Rp11 ribu," ungkap Rosadi.
Dijelaskan Rosadi, harga karet ini harian.
BACA JUGA:Hore, Harga Getah Karet di Musi Rawas Naik, Segini Harganya
BACA JUGA:Harga Getah Karet di Lubuklinggau Masih Tinggi Tembus Rp 10.500 Perkilogram
Data mereka ambil dari internet untuk harga karet kualitas karet kering (K3) untuk 100 persen dari Singapura Rp20 ribu.
Sementara untuk karet di Kabupaten Mura kadar K3nya dari 30 sampai Rp60 persen.
"Untuk itulah harga yang pas untuk petani kita yakni berkisar Rp9ribu untuk tingkat petani sampai Rp11 ribu untuk tingkat pengepul," tegasnya.
Harga karet ini meningkat menurutnya, dampak dari banyaknya warga yang beralih dari petani karet yang menjadi petani sawit.
BACA JUGA:Harga Karet Naik Drastis, Berikut Luas Kebun Karet Tiap Kecamatan di Musi Rawas
BACA JUGA:Kabar Gembira Bagi Petani, Melonjaknya Kenaikan Harga Biji Kopi dan Getah Karet Per 1Kg 2024
Karena banyak pohon karet yang ditebang menyebabkan hasil produksi berkurang atau sedikit.
Sesuai hukum ekonomi, stok barang sedikit, permintaan tinggi maka harga pun naik.