50 Persen Kebun Karet di Musi Rawas Beralih Fungsi, Membuat Harga Karet Terus Alami Kenaikan
PENGEPUL- Salah seorang pengepul karet di Desa Kelurahan Selangit, Kecamatan Selangit, Kabupaten Mura.-Foto: Dokumen-Dinas Perkebunan Mura
“Di Musi Rawas perkebunan karet hampir hilang sebanyak 50 persen. Dan ini banyak terjadi dibeberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Mura," jelas Rosadi.
Namun untuk Kabupaten Mura setiap kecamatan masih ada kebun karet.
BACA JUGA:Luas Kebun Karet Kabupaten Musi Rawas 11.744,95 Hektar
BACA JUGA:Sekda Musi Rawas Buka Bimtek PKG Jenjang SMP Negeri dan Swasta
Yang masih banyak kebun karet yakni di Kecamatan Jayaloka, Kecamatan BTS Ulu, Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Muara Kelingi, sedangkan paling sedikit yakni Kecamatan Tugumulyo, kecamatan ini sedikit karena kebanyakan area persawahan.
"Untuk pengepul karet kelas gudang kita masih banyak seperti di kecamatan Purwodadi, Megang Sakti, Kecamatan Tuah Negeri, Muara Kelingi, Kecamatan STL Ulu Terawas. Sedangkan untuk pengepul tingkat petani setiap desa ada," jelasnya lagi.
Ditambahkan Rosadi, untuk gudang pengelolah karet di Kabupaten Mura ada dua yakni Pabrik Karet PT Bumi Beliti Abadi (BBA), Desa Remayu, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Mura, dan PT WAS Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Mura.
Pabrik ini menerima karet petani yang kemudian diolah yang dijadikan bahan baku karet blangked dengan karet olahan yang sudah 95 persen lalu di ekspor ke hilir untuk pembuatan bahan baku dari karet.
"Selain itu juga pengepul gudang besar juga jual karetnya ke arah Jambi, Muratara dan Palembang". tambahnya
Dengan itu ia menghimbau bahwa petani harus mempertahankan pohon karet, jangan mudah alipungsi lahan, kalau memang tidak produktif lagi kebun karetnya, ditanam kembali dengan bibit yang unggul.
“Selain itu didalam mengelolah karet, semoga terus jaga kualitasnya harga karetnya bersaih dan dapat diterima oleh pengepul dan nantinya harganya akan terus naik”. imbaunya.
- Tag
- Share
-
-
