CEO Climate Talks : PLN Dukung Pemerintah 75 Persen Swasembada Energi Terbarukan hingga 2040
CEO Climate Talks : PLN Dukung Pemerintah 75 Persen Swasembada Energi Terbarukan hingga 2040-PLN-Foto : PLN
seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris, tetapi karena kita benar-benar peduli untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tambah Hashim.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN untuk mendukung target Pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui swasembada energi yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Edukasi Kelistrikan dan Transisi Energi, PLN UP3 Ogan Ilir Goes to UNSRI Semangat Hari Sumpah Pemuda
BACA JUGA:PLN Mengajar di SD Negeri 60 Lubuklinggau Bersama PLN ULP Mengedukasi Keselamatan Kelistrikan
Dalam hal ini, PLN telah menyiapkan peta jalan yang konkret serta terus memperluas kolaborasi dengan mitra lokal dan global.
Saat ini PLN, kata Darmawan, tengah merancang ulang usulan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), di mana hingga tahun 2040, PLN akan menambah 100 GW energi listrik yang mayoritas bersumber dari energi terbarukan.
”Pak Hashim sudah mengumumkan bahwa 75% atau sekitar 75 GW dari kapasitas tambahan tersebut berasal dari pembangkit energi terbarukan.
Artinya, ke depan kami akan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penambahan pembangkit berbasis energi terbarukan yang berasal dari tenaga air sebesar 25 GW, surya 27 GW, angin sebesar 15 GW, panas bumi 6 GW, dan bioenergy 1 GW,” ucap Darmawan.
BACA JUGA:PLN Goes to School Hari Sumpah Pemuda, Kenalkan Layanan PLN Super Canggih
BACA JUGA:PLN Kirim 1.700 Pegawai Belajar EBT Wujudkan SDM Kompeten untuk Transisi Energi
Darmawan menjabarkan, bahwa untuk mencapai target 75% energi terbarukan tersebut, PLN akan membangun Green Enabling Transmission Line sepanjang 70 ribu kms untuk mengalirkan sumber energi terbarukan yang mayoritas berada di daerah terisolir ke pusat demand.
Selain itu, PLN juga telah merancang pengembangan smart grid guna mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan, sehingga energi bersih yang dihasilkan dari pembangkit tersebut bisa masuk ke dalam sistem PLN secara stabil.
”Kami perlu membangun pembangkit listrik yang fleksibel. Kami perlu membangun smart grid, smart transmission, smart control center, dan smart distribution.
Tanpa smart grid, kami hanya bisa menambah 5 GW.
BACA JUGA:Tekankan Budaya K3, PLN UP3 Lubuklinggau Gelar Apel Bersama Seluruh Pegawai dan Mitra Kerja