Semua Buku Bebas PPN, Ternyata 2 Buku Tidak Bebas PPN, Ini Daftarnya

Reporter: MUHAMMAD HIDAYAT |

Editor: MUHAMMAD HIDAYAT |

Rabu , 27 Nov 2024 - 10:15

Semua Buku Bebas PPN, Ternyata 2 Buku Tidak Bebas PPN, Ini Daftarnya-Tangkap Layar -

Ada kategori buku tertentu yang tetap dikenai PPN, yaitu:

1. Buku yang mengandung unsur yang melanggar hukum

- Bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

- Mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).

- Pornografi atau materi serupa.

2. Pembuktian

- Buku yang masuk kategori ini harus melalui putusan pengadilan yang menyatakan kandungannya melanggar hukum.

- Selama belum ada keputusan tersebut, buku tetap bebas PPN.

Kenaikan PPN 2025 Apa Dampaknya?

PPN akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 2025, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Kenaikan ini adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk menyeimbangkan penerimaan negara dengan kebutuhan belanja pemerintah.

semua buku bebas ppn, ternyata 2 buku tidak bebas ppn, ini daftarnya                            koranlinggaupos.id- djp kemenkeu menegaskan bahwa buku cetak dan digital bebas dari pajak pertambahan nilai (ppn), meskipun tarif ppn akan naik menjadi 12 persen pada tahun 2025.
hal ini tertuang dalam peraturan menteri keuangan (pmk) nomor 5/pmk.010/2020 yang menyatakan bahwa buku pelajaran dan buku umum tertentu tidak dikenai pungutan ppn.
namun, tidak semua buku bebas dari kewajiban pajak ppn. 
baca juga:munculnya halal dan haram pajak? bukan soal ppn 12 persen
baca juga:34 barang dan jasa tak dikenakan ppn 12 persen, berikut daftarnya yang diterapkan 1 januari 2025
berikut penjelasan lengkapnya:
buku yang bebas ppn
buku yang tidak dikenai ppn meliputi:
1. buku termasuk buku yang digunakan untuk pendidikan formal maupun nonformal.
2. buku terkait pembelajaran agama yang diakui di indonesia.
3. buku pelajaran keilmuan lainnya: yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
 
buku-buku ini diharapkan dapat mendukung pendidikan, literasi, dan akses masyarakat terhadap pengetahuan tanpa beban tambahan pajak.
buku yang tidak bebas ppn
ada kategori buku tertentu yang tetap dikenai ppn, yaitu:
1. buku yang mengandung unsur yang melanggar hukum
- bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
- mengandung unsur sara (suku, agama, ras, dan antargolongan).
- pornografi atau materi serupa.
baca juga:cek para pengusaha, ini barang dan jasa kena pajak ppn 12 persen mulai 1 januari 2025
baca juga:munculnya halal dan haram pajak? bukan soal ppn 12 persen
2. pembuktian
- buku yang masuk kategori ini harus melalui putusan pengadilan yang menyatakan kandungannya melanggar hukum.
- selama belum ada keputusan tersebut, buku tetap bebas ppn.
baca juga:lowongan kerja hingga 4 februari, kementerian ppn bappenas untuk sarjana master
baca juga:hut ke-50 ppni, pj wali kota lubuklinggau : kita upayakan peningkatan kesejahteraan perawat
kenaikan ppn 2025 apa dampaknya?
ppn akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 2025, sesuai dengan uu nomor 7 tahun 2021 tentang harmonisasi peraturan perpajakan (hpp). 
kenaikan ini adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk menyeimbangkan penerimaan negara dengan kebutuhan belanja pemerintah.
baca juga:ini harapan pc ipnu dan ippnu tentang pemimpin muba kedepan
baca juga:brizzi kartu yang bisa bertransaksi lebih mudah dan bisa siapa saja
namun, kebijakan bebas ppn untuk buku tetap berlaku bagi kategori yang telah ditetapkan.
hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memperoleh akses literasi.
kebijakan bebas ppn untuk buku cetak dan digital bertujuan mendukung pendidikan dan literasi masyarakat.
namun, buku yang mengandung unsur bertentangan dengan hukum tetap dikenai ppn, dengan keputusan akhir tergantung putusan pengadilan.
baca juga:3 syarat membangun rumah sendiri tak kena pajak ppn 2,4 persen
baca juga:ppn naik jadi 12 persen mulai 2025, ini daftar lengkap barang dan jasa yang bebas pajak
dengan kenaikan ppn menjadi 12 persen pada 2025, pemerintah memastikan bahwa kebijakan bebas pajak untuk buku pendidikan tetap berjalan, sehingga akses masyarakat terhadap bahan bacaan yang bermanfaat tidak terganggu.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, RABU, 27 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan