Penyalahgunaan Ketamin Meningkat Tajam di Indonesia, Begini Fakta dan Dampaknya

Penyalahgunaan Ketamin Meningkat Tajam di Indonesia, Begini Fakta dan Dampaknya-Tangkap Layar -

Sebaran vial yang sebelumnya hanya sekitar 3.000 pada 2022, kini meningkat menjadi 149.000 botol pada 2024.

3. Tren Baru Penyalahgunaan

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menyebut fenomena ini sebagai hasil dari pergeseran sasaran penyalahgunaan obat.

Ketamin menjadi alternatif bagi mereka yang mencari efek halusinasi, euforia, dan relaksasi setelah obat-obatan lain diatur lebih ketat.

BACA JUGA:BPOM Keluarkan Aturan Baru Soal Batas Bahan Kimia untuk Cemaran Kosmetik

BACA JUGA:Marak Skincare Abal-abal dan Overclaim, Ronny Syafri: BPOM Tindak Tegas Mafia Skincare

Dampak Penyalahgunaan Ketamin

Efek buruk dari penggunaan ketamin secara ilegal sangat serius, terutama pada sistem saraf. Beberapa dampaknya meliputi:

- Disfungsi kognitif: Kesulitan berpikir jernih dan penurunan kemampuan intelektual.

- Gangguan mental: Termasuk halusinasi, kecemasan, hingga depresi.

- Risiko fatal: Penyalahguna bisa terdorong melakukan tindakan bunuh diri akibat ketergantungan dan gangguan psikologis.

BACA JUGA:Catat, Ini Daftar 55 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya yang Dirilis BPOM

BACA JUGA:Catat, Ini Daftar 55 Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya yang Dirilis BPOM

Ketamin juga sering digunakan oleh generasi muda, terutama Gen Z, untuk berbagai tujuan seperti mengurangi rasa sakit saat membuat tato, menambah energi, hingga meningkatkan euforia di tempat hiburan malam.

Untuk mengatasi penyalahgunaan ini, BPOM berencana merevisi status ketamin dari obat keras menjadi Obat-Obat Tertentu (OOT).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan