DPKPPB Mencatat Sepanjang Tahun 2024, 68 Kali Terjadi Bencana
Sepanjang tahun 2024 dari Januari hingga 26 November tercatat 68 kali terjadi bencana di Kota Lubuk Linggau. Tampak petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuk Linggau sedang membersihkan lokasi tanah- Foto : Dokumen DPKPPB Kota Lubuk Linggau-
KORANLINGGAUPOS.ID - Sepanjang tahun 2024 dari Januari hingga 26 November tercatat 68 kali terjadi bencana di Kota Lubuk Linggau.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana (DPKPPB) Kota Lubuk Linggau dari 68 kali bencana yang terjadi di kota berslogan Sebiduk Semare dengan rincian 22 kali terjadi banjir dan tanah longsor, banjir 13 kali, angin puting beliung 28 kali, tanah longsor 5 kali.
"Sementara itu total kerugian ditaksir Rp 310.000.000. Jumlah warga terdampak bencana 326 Kepala Keluarga (KK) atau 1.174 jiwa," demikian kata Plt Kepala DPKPPB H Fitriansyah Nahnu, SE, MM melalui Kepala Bidang
Penanggulangan Bencana (Kabid PB) Suryo Amrinata kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 8 Desember 2024.
BACA JUGA:DPKPPB Lubuk Linggau Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Tanah Longsor
BACA JUGA:Dinding Dapur Roboh, Kuswanto Dapat Bantuan Sembako Dari DPKPPB
Jumlah bencana yang terjadi di tahun 2024 lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Pada tahun 2023 banjir terjadi 10 kali, tanah longsor 6 kali jumlah warga terdampak 142 KK atau 504 jiwa.
Sementara itu total kerugian Rp 55.000.000. "Bencana tersebut terjadi di 14 kelurahan," paparnya.
Selain itu pada tahun 2023 terjadi 27 kali kebakaran pemukiman, Karhutlah 81 kali, puting beliung 5 kali, pohon tumbang 17 kali, orang hanyut 2, orang masuk sumur 3, eksekusi tawon 31, eksekusi biawak 1, eksekusi ular 25, eksekusi kucing 4. Total kerugian 4.299.400.000.
Tahun 2022 bencana tanah longsor 5 kali terjadi, banjir 2 kali jumlah warga terdampak 18 KK atau 58 jiwa, bencana tersebut terjadi di 7 kelurahan.
BACA JUGA:DPKPPB Adakan Sosialisasi Cegah dan Kesiapsiagaan Bencana
Tahun 2021 terjadi 16 kali banjir, 6 kali tanah longsor warga yang terdampak sebanyak 237 KK atau 382 jiwa kerugian RP 119.500.000. Bencana tersebut terjadi di 22 kelurahan.
Sementara itu, tahun 2020 terjadi 8 kali banjir 2 kali longsor jumlah KK yang terdampak 37 KK atau 110 jiwa, total kerugian 35.000.000.