Jangan Sampai Punah! Ini 5 Kuliner Khas Palembang yang Mulai Langka
Jangan Sampai Punah! Ini 5 Kuliner Khas Palembang yang Mulai Langka-Tangkap Layar -
KORANLINGGAUPOS.ID- Palembang bukan hanya dikenal sebagai kota dengan sejuta budaya, tetapi juga sebagai surga kuliner khas yang kaya rasa.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, beberapa kuliner khas Palembang mulai sulit ditemukan.
Kehilangan kuliner khas Palembang ini bukan hanya sekadar kehilangan makanan, tetapi juga identitas budaya yang melekat pada masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Nikmati Kelezatan Mie Aceh Cut Loet di Lubuk Linggau: Kuliner Khas Aceh dengan Harga Terjangkau
BACA JUGA: Kuliner Lubuk Linggau : Es Doger Berkah Gunakan Racikan Khas Cirebon yang Menggugah Selera
1. Pindang Tulang, Pedas-Asam yang Menggugah Selera
Pindang tulang menjadi ikon rasa Palembang dengan kuah pedas-asam yang segar.
Hidangan ini kerap hadir dalam acara keluarga, memberikan kenikmatan tak terlupakan saat disantap bersama nasi hangat.
Namun, belakangan pindang tulang jarang terlihat di meja makan masyarakat.
BACA JUGA:Keren, Cakupan JKN Kota Palembang Tembus 100 Persen, BPJS Kesehatan Berikan Apresiasi
BACA JUGA:Jelang Nataru 2024-2025, Begini Kesiap Siagaan KAI Divre III Palembang
Restoran pun kini lebih sering menyajikan pindang ikan daripada pindang tulang.
2. Kue Delapan Jam, Simbol Kesabaran dan Kenikmatan
Kue delapan jam adalah lambang tradisi Palembang, sering dibuat untuk hajatan besar.
Proses memasaknya yang panjang menghasilkan rasa legit dengan tekstur lembut yang khas.