Begini Proses Pembuatan Tape Di Desa Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas
Haril menunjukan tape hasil buatanya yang ia jual, Sabtu 14 Desember 2024-Foto : MUSLIMIN-
Supaya tape yang buat tidak gagal dalam proses nya itu harus teliti, mulai dari pengupasan dan pembilasan itu harus benar-benar bersih dengan menggunakan air yang bersih, jika saat
pembersihannya kurang bersih itu dapat mengakibatkan hasilnya nanti tidak maksimal.
BACA JUGA:Melihat Sentra Pembuatan Batu Bata Merah Berkualitas Di Desa E Wonokerto Musi Rawas
BACA JUGA:Untuk Meningkatkan Ekonomi Keluarga, Warga Desa Kalibening Membuat Usaha Pembuatan Lanting
Singkongnya sudah dibersihkan lalu dilakukan pemotongan, sesuai yang diinginkan pembeli, setelah itu dilakukan pengukusan beberapa saat sehingga singkongnya itu setengah matang, lalu tiriskan selama 2-3 jam.
Setelah dingin singkong baru diberikan ragi setelah itu di taruh di wadah yang tertutup dan tunggu selama 2 malam, dan tape tersebut sudah jadi.
Jika diletakan di wadah yang terbuka maka hasil fermentasinya nanti itu tidak akan sempurna, dan akan menghasilkan tape yang asam dan gagal.
“Untuk proses fermentasinya sendiri sebenarnya itu hanya dua malam dan rata-rata pemberian raginya itu di waktu sore hari," ungkapnya.
BACA JUGA:Ini Asal Usul Dodol Hingga Cara Pembuatannya, Yuk Simak
Ia menambahkan jika sebelum membuka usaha pembuatan tape dirinya sudah terlebih dahulu mencoba membuat eyek-eyek , karena di desa tersebut sudah banyak yang membuatnya jadi kita
berpikir membuka usaha makanan lainnya yang berbahan dasar singkong.
Untuk bahan baku singkong mereka membeli dari petani di desa nya dengan harga perkilonya itu sekitar Rp 1.600, untuk tambahannya ia juga mempunyai kebun sendiri yang ditanami singkong.
"Harga jual tapenya itu dalam satu kantongnya isi 5 potong tape dijual dengan harga 2 ribu rupiah, jika pembelinya mau menjual lagi di beri harga yang lebih murah," ungkapnya.
BACA JUGA:Usaha Pembuatan Cemilan Dari Tulang Ikan Nila Cukup Menjanjikan