Kemenag Yakin Biaya Haji Bisa Dibawah Rp 56 Juta, ini Alasannya
Wakil Menteri Agama Romo HR Muhammad Syafii. -Foto: Dokumen-Kemenag RI
Pertama, biaya penerbangan.
HR Muhammad Syafii mengatakan, harga tiket pesawat bisa dipotong hingga 10% saat libur panjang.
BACA JUGA:Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Dimulai, CAT dan Wawancara 17 Desember 2024
Oleh sebab itu, Wamenag optimis bisa negosiasi biaya ibadah haji dengan menurunkan keuntungan dari avtur, yang akan bisa berpengaruh kepada biaya ongkos pesawat yang biasanya mencapai 30% dari keseluruhan komponen biaya.
Jika ongkos pesawat bisa diturunkan, makin menurunkan biaya haji secara keseluruhan.
Kedua, harga layanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina perlu dinegosiasi dengan Kemenag mengirimkan tim ke Arab Saudi.
Tim ini melakukan persiapan penyediaan layanan, tahun lalu harga layanan Arafah, Muzdalifah dan Mina berkisar Rp 18 juta dan Wamenag optimis bisa turun Rp 16 jutaan.
BACA JUGA:Mau Ibadah Haji 2024 di Indonesia? Ini 6 Syarat, Biaya dan Cara Daftarnya
Ketiga, akan dilakukan negosiasi harga catering karena tahun lalu sekitar SAR 16,5/porsi yang kemungkinan bisa diturunkan sampai SAR 15 atau 14.
Oleh sebab itu, dengan bentuk pelayanan yang lebih baik, Kemenag berani buat statement tahun ini ongkos haji turun.
Wamenag memastikan penurunan harga ini tidak akan menurunkan kualitas pelayanan, karena penurunan harga disebabkan oleh iklim penyediaan layanan yang kian ketat persaingannya, kian banyak perusahaan menyiapkan jasa, dulu 20-an, sekarang sudah 400-an.
Maka, dengan banyak pesaing harganya semakin kompetitif, ia optimis akan itu.
BACA JUGA:Seleksi Petugas Haji 2025 Dimulai, Berikut Syarat dan Jadwal Lengkapnya