Heboh Virus HMPV, Menkes: Tidak Sama dengan Covid-19, Tidak Mematikan

Reporter: SULIS |

Editor: SULIS |

Rabu , 08 Jan 2025 - 22:45

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. -Foto: Dokumen-Kemenkes

heboh virus hmpv, menkes: tidak sama dengan covid-19, tidak mematikan                            koranlinggaupos.id – trauma akan pandemi covid-19, membuat masyarakat khawatir dengan beredarnya kabar adanya virus hmpv atau human metapneumovirus.
mengenai hal itu, menteri kesehatan (menkes) budi gunadi sadikin rabu 8 januari 2025 menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terkait penyebaran virus hmpv.
saat diwawancara wartawan disela kunjungannya dalam groundbreaking construction work for mohammad hosein oncology center building hospital, menkes menjelaskan bahwa informasi yang beredar mengenai virus hmpv kerap salah kaprah dan perlu diluruskan.
menkes menjelaskan bahwa hmpv bukanlah virus baru.
baca juga:kemenkes ingatkan masyarakat antisipasi wabah virus hmpv 
baca juga:kemenkes tugaskan 16 dokter internship di kota lubuk linggau
hmpv adalah virus lama yang pertama kali terdeteksi pada tahun 2001 yang lampau. 
bahkan, hmpv sudah ada sejak lama dan tubuh kita telah mengenalnya dan ia memastikan sistem imun kita (warga indonesia,red) sudah terbentuk untuk melawan virus hmpv.
oleh sebab itu, dikutip dari sumatera ekspres, menkes meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
“virus hmpv tidak mematikan dan sudah dikenal oleh sistem imun tubuh kita yang imun kita bisa melawan hmpv,” tegas menkes.
baca juga:berikut persiapan hadapi musim haji 2025, kemenag dan kemenkes bahas vaksin
baca juga:jangan takut imunisasi ganda kemenkes pastikan tak sebabkan kematian mendadak pada bayi
meski demikian, menkes menekankan bahwa informasi yang mengaitkan hmpv dengan peningkatan kasus di china juga tidak tepat,  karena lonjakan kasus di negara empat musim lebih banyak disebabkan oleh influenza h1n1, bukan hmpv yang tidak mematikan itu. 
menurutnya, kenaikan angka penderita kasus  hmpv pada akhir tahun biasanya disebabkan oleh influenza, dan data menunjukkan bahwa angka kasus hmpv tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
agar masyarakat tak cemas, menkes juga memastikan bahwa tingkat fatalitas hmpv sangat rendah, dengan hampir semua pasien pulang dengan selamat meski sebelumnya mengidap hmpv.
menkes menyebut, hmpv tidak seperti covid-19, yang merupakan virus baru dan belum dikenal oleh sistem imun manusia sehingga sempat mengakibatkan pandemi.
baca juga:9 kawasan ini dilarang merokok musi rawas dapat penghargaan dari menkes 
baca juga:dikunjungi wamenkes ri, 2 rumah sakit di lubuklinggau terima bantuan dari pusat
kalau hmpv sudah dikenal, sehingga tubuh mampu melawan dengan efektif, risiko komplikasi berat atau kematian sangat rendah maka ia  mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh oleh berita yang salah mengenai hmpv dan tetap tenang karena hmpv tidak mematikan.
meski demikian, menkes tetap mengingatkan, sebagai langkah pencegahan pentingnya menjaga kebersihan, pola makan sehat, serta mematuhi protokol kesehatan, terutama pada musim pancaroba atau musim dingin.
dilansir dari situs resmi biofarma, pada kasus yang lebih serius, infeksi virus hmpv dapat menyebabkan pneumonia atau bronkiolitis. orang yang terpapar hmpv biasanya memiliki gejala yang mirip dengan orang yang terkena flu, antara lain:

batuk kering atau berdahak
pilek atau hidung tersumbat
demam ringan hingga tinggi 
sakit tenggorokan
sesak napas
mudah lelah
kehilangan nafsu makan

baca juga:dua rumah sakit terima bantuan dari kemenkes 
baca juga:dikunjungi wamenkes ri, 2 rumah sakit di lubuklinggau terima bantuan dari pusat
hmpv menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti droplet dari batuk atau bersin, serta kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi, seperti gagang pintu atau mainan. 
langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus hmpv yaitu:

mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir.
menghindari menyentuh daerah wajah, terutama mata, hidung, dan mulut.
menggunakan masker saat berada di tempat umum atau di sekitar orang sakit.
menutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin.
memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik.
menerapkan pola hidup sehat, termasuk makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan istirahat cukup.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 9 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan