Di Musi Rawas, Sulit Dapat Air Petani Padi Sawah Beralih Tanam Jagung
Syahril Petani Desa C Nawangsasi Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura), saat sedang melakukan pembersihan lahan jagung miliknya, Sabtu 11 Januari 2025 -Foto: Muslimin-Linggau Pos
"Saat ini sudah memasuki masa perawatan, untuk perawatan yang biasa dilakukan agar pertumbuhan jagung tumbuh dengan maksimal," katanya Jelasnya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, 11 Januari 2025.
Lahan jagungnya tersebut harus selalu bersih jika tidak bersih biasanya penyakit pada tanaman sering muncul, ditambah tanaman jagung pertumbuhan nya itu tidak maksimal.
BACA JUGA:Tanam Jagung Hibrida Lebih Laku
BACA JUGA:Pengendalian Hama dan Penyakit Jagung
Selain itu pemupukan juga harus selalu tepat waktu, dan untuk takarannya juga harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman jagung tersebut.
Jika terlalu berlebihan diberi pupuk juga tidak bagus juga untuk tanaman jagung.
Menurut pengalaman batang tanaman jagung terlalu subur namun buah jagungnya tidak maksimal.
Untuk pupuk yang digunakan itu pupuk urea dan pupuk Phonska, dalam satu kali musim tanaman jagung diberi pupuk sebanyak 2 kali.
BACA JUGA:Pemilihan Benih Sebelum Menanam jagung Sangat Penting
Yang pertama usia tanaman jagung 25 hari setelah tanam (HST) dan yang kedua usia 60 HST, untuk tanaman jagung sendiri biasanya sering diserang hama seperti ulat dan serta
Untuk harga sendiri pada musim tanam kemarin ia menjual dengan harga Rp 4.600 per Kg itu jagung kering.
"Dengan luas lahan sekitar setengah hektar itu dari pengolahan lahan sampai waktunya panen bisa menghabiskan biaya sebanyak 3 juta," jelasnya.
"Yang jelas kedepannya jika air sudah mencukupi untuk menanam tanaman padi kami kembali lagi menanam padi," tambahnya.
BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Es Jagung Viral Humai Sensasi Menyegarkan dan Ramah di Kantong