Petani Musi Rawas, Menanam Kangkung Lebih Menjanjikan Dibanding Tanam Padi

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: MUHAMMAD YASIN |

Minggu , 12 Jan 2025 - 21:39

Tugimin bersama dengan sang istri saat sedang memanen sayuran kangkung miliknya-Foto : MUSLIMIN-

Cara kedua ditugal, kedua cara ini tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Jika menggunakan cara disebar itu prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Namun kekurangannya itu benih yang disebar biasanya tumbuhnya itu tidak merata, banyak yang tidak tumbuh. Ditambah dengan banyak membutuhkan benih sayurannya.

Namun jika menggunakan cara ditugal itu keunggulannya tumbuhnya rata. Namun kekurangannya itu membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan harus satu persatu memasukan benih ke lubang yang telah disediakan.

"Kemudian dengan menggunakan cara ini untuk kebutuhan benih jauh lebih irit," paparnya.

Kemudian jika menggunakan cara disebar dalam satu kilo benih kangkung bisa menghasilkan sekitar 500 ikat.

Sebaliknya jika ditugal itu dapat menghasilkan tanaman kangkung yang lebih banyak lagi.

Pada lahan seluas setengah hektar itu dapat menghasilkan ribuan ikat sayuran kangkung. Hanya saja untuk harga saat ini perikat kangkung sangat murah di tingkat petani saat ini hanya laku dijual Rp 400- 500.

Sebelumnya harga kangkung ini bisa mencapai Rp 1.000 perikatnya. Hal ini terjadi karena banyak petani sayuran yang sudah mulai panen. Serta pengepul sayuran di desa ini hanya ada 1 pengepul.

"Kami harap untuk harga sayuran dapat lebih tinggi lagi harganya. Dengan harga seperti itu kami hanya balik modal saja, untuk jasa tenaganya tidak ada," jelasnya.

"Yang pasti kedepan kami akan terus menanam tanaman sayuran. Mungkin saat saat ini harga sayuran turun namun kita kan belum tahu kedepannya harga itu mudah-mudahan bisa lebih baik lagi. Kita bertani itu pasti ketemu hal-hal seperti ini, terus berbuat jangan banyak mengeluh," ucapnya.

petani musi rawas, menanam kangkung lebih menjanjikan dibanding tanam padi                            musi rawas, koranlinggaupos.id - disaat petani di desa c nawangsasi sibuk mempersiapkan lahan persawahan untuk menanam tanaman padi, namun tidak bagi tugimin dirinya malah memilih menanam tanaman sayur mayur, hal ini tentunya memiliki alasan tersendiri.
salah satunya jika menanam tanaman sayuran akan lebih cepat menghasilkan uang, untuk perawatannya sendiri tidak terlalu susah, sehingga dibandingkan menanam tanaman padi lebih menguntungkan jika  menanam tanaman sayuran.
saat temui tugimin dan istri tengah sibuk melakukan pemanenan tanaman sayuran kangkung, bahkan terlihat dengan cekatan dirinya mencabut sayuran kangkung tersebut untuk dijual dengan pengepul sayuran.
saat diwawancarai tugimin mengatakan dirinya beralih menanam tanam kangkung ini sudah lama, sebelumnya dirinya bersama dengan petani lainnya itu menanam tanaman padi, dikarenakan waktu itu susah mendapatkan air,  banyak  petani di sini mulai  beralih menanam tanaman sayuran dan jagung.
baca juga: petani desa c nawangsasi, berharap dapatkan hasil panen yang bagus 
baca juga:di musi rawas, sulit dapat air petani padi sawah beralih tanam jagung
sebelum menanam tanaman sayuran dirinya juga perna menanam jagung, namun dikarenakan hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan maka dirinya memutuskan untuk mencoba menanam tanaman cabai.
"waktu menanam tanaman cabai dirinya kembali menemui kendala, bahkan tanaman cabai yang ditanamnya itu kurang maksimal, ditambah dengan biaya menanam tanaman cabai itu cukup besar," jelasnya kepada koranlinggaupos.id, minggu 12 januari 2025.
akhirnya setelah melihat banyak petani  yang sukses menanam tanaman kangkung, membuat dirinya tertarik untuk mencobanya .
dengan luas lahan sekitar setengah hektar dirinya menanam tanaman sayuran dengan cara menanam kangkung tidak secara serentak, tapi bagi empat kali penanaman. sehingga sayur kangkung itu selalu ada.
baca juga:petani desa wukirsari sukses kembangkan budidaya pepaya calina
baca juga:untuk percepatan musim tanam petani dua desa rutin gotong-royong
mengapa dirinya memilih menanam tanaman kangkung dikarenakan waktunya sangat singkat pada usia 25 – 30  hari setelah tanam (hst). dengan dengan begitu perputarannya itu lebih cepat.
dalam menanam tanaman sayuran kangkung ini itu ada dua cara, yang pertama dengan cara menanam  diserak atau di tebar pada lahan yang sudah diolah. 
cara  kedua ditugal, kedua cara ini tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
jika menggunakan cara disebar itu prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama. namun kekurangannya itu benih yang disebar biasanya tumbuhnya itu tidak merata,  banyak yang tidak tumbuh. ditambah dengan banyak membutuhkan benih sayurannya.
baca juga:petani musi rawas memanfaatkan lahan sawah, dengan menanam kacang panjang
baca juga:kolaborasi kementrans dan kementan upaya pendapatan petani-transmigran lebihi gaji menteri
namun jika menggunakan cara ditugal itu keunggulannya tumbuhnya  rata. namun kekurangannya  itu membutuhkan waktu yang lama, dikarenakan harus satu persatu memasukan benih ke lubang yang telah disediakan. 
"kemudian dengan menggunakan cara ini untuk kebutuhan benih jauh lebih irit," paparnya.
kemudian jika menggunakan cara disebar dalam satu kilo benih kangkung bisa menghasilkan sekitar 500 ikat. 
sebaliknya jika ditugal itu dapat menghasilkan tanaman kangkung yang lebih banyak lagi.
baca juga:setiap tahun ada 6.000 petani karet beralih jadi petani kelapa sawit di musi rawas
baca juga:puluhan petani desa suro dan satan indah jaya lakukan gotong royong bersihkan saluran irigasi, ini tujuannya
pada lahan seluas setengah hektar itu dapat menghasilkan ribuan ikat sayuran kangkung. hanya saja untuk harga saat ini perikat kangkung sangat murah di tingkat petani saat ini hanya laku dijual rp 400- 500. 
sebelumnya harga kangkung ini bisa mencapai rp 1.000 perikatnya. hal ini terjadi karena banyak petani sayuran yang sudah mulai panen. serta pengepul sayuran di desa ini hanya ada 1 pengepul.
"kami harap untuk harga sayuran dapat lebih tinggi lagi harganya. dengan harga seperti itu kami hanya balik modal saja, untuk jasa tenaganya tidak ada," jelasnya.
"yang pasti kedepan kami akan terus menanam tanaman sayuran. mungkin saat saat ini harga sayuran turun namun kita kan belum tahu kedepannya harga itu mudah-mudahan bisa lebih baik lagi. kita bertani itu pasti ketemu hal-hal seperti ini, terus berbuat jangan banyak mengeluh," ucapnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 13 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan