Setiap Tahun Ada 6.000 Petani Karet Beralih jadi Petani Kelapa Sawit di Musi Rawas

Kepala Disbun Kabupaten Mura, Kgs M Effendi Fery -FOTO : Dok Disbun-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Hasil kebun karet kini tak lagi menjanjikan bagi petani. Hal ini menyebabkan hampir seluruh petani karet di Kabupaten Musi Rawas (Mura) memilih beralih menjadi petani kelapa sawit. 

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Mura Kgs M Effendi Fery melalui Sekretaris Herry Akhmadi Jaya Saputra, saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 8 Januari 2025. 

Data dari Disbun Kabupaten Musi Rawas, di tahun 2023 luas lahan perkebunan karet rakyat seluas 113,838 hektare dengan hasil produksi 122,020 Ton, dan luas lahan perkebunan kelapa sawit rakyat seluas 56,677 dengan hasil produksi 133,270 Ton. Sementara untuk data tahun 2024 masih proses pendataan. 

"Dari semua lahan perkebunan karet yang ada di Musi Rawas saat ini hampir keseluruhan beralih ke perkebunan kelapa sawit. Bahkan data kami, per tahunnya mencapai 4.000 sampai 6.000 hektare kebun karet yang beralih menjadi kebun sawit. Terutama tanaman karet yang Tanaman Tidak Menghasilkan (TTM),” ungkap Herry.

BACA JUGA: Lebih Mudah Perawatannya, Petani di Desa Mataram Musi Rawas Lebih Pilih Tanam Cabai

BACA JUGA:Puluhan Petani Desa Suro dan Satan indah Jaya Lakukan Gotong Royong Bersihkan Saluran Irigasi, Ini Tujuannya

Mengenai alasan, diakui Herry berbagai faktor yang membuat petani karet beralih menjadi petani sawit. Seperti umur karet yang sudah tua, pohon karet terkena penyakit gugur daun, jamur akar putih dan masalah tanah yang tidak subur seperti tergenang air, kekeringan, atau menjadi semak belukar.

Tetapi tidak hanya itu saja, ada juga petani yang beralih menanam sawit karena masalah ekonomi. Karena pengelolaan karet dilaksanakan setiap hari, sehingga petani harus ke kebun setiap hari sementara kualitas karetnya turun, sehingga menjadi lahan tidak produktif dan tidak menghasilkan uang.

Ia menambahkan, untuk dampak peralihan lahan karet menjadi lahan kelapa sawit saat ini sebenarnya tidak ada. Karena petani saat ini sedang mengejar harga sawit yang sedang stabil dan meningkat, setelah sawit ini menghasilkan para petani lebih produktif dan terpacu peningkatan ekonominya.

Seperti di Kecamatan Megang Sakti, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kecamatan Muara Lakitan, dan Kecamatan Muara Kelingi, sudah bisa dilihat dampak dari peralihan lahan karet ke lahan kelapa sawit, menjadi dampak positif untuk perekonomian masyarakat.

BACA JUGA:Gunakan Bibit Padi Phonix, Petani Desa Mataram Musi Rawas Berharap Dapatkan Hasil Panen yang Bagus

BACA JUGA:Pupuk Subsidi 2025 Resmi Mulai? Tidak Semua Petani Dapat Gratis, Ini Syarat dan Kriterianya

Apalagi saat ini pasar dunia untuk permintaan karet mengalami penurunan, sedangkan sawit untuk permintaan TBS dan pengelolaan CPO terus meningkat.

Apalagi Bapak Presiden Prabowo menegaskan untuk memaksimalkan pengelolaan sawit CPO untuk produksi dalam negeri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan