Bedah Laparoskopi, Operasi dengan Minim Sayatan
Pasien yang bisa menggunakan Bedah laparoskopi diantaranya infeksi usus buntu, pengangkatan batu empedu hingga hernia. -Foto: Dokumen-Linggau Pos
Ketiga pasien dengan Bedah laparoskopi maka waktu rawat pasca operasinya menjadi lebih singkat.
Lalu tindakan untuk pasien apa saja bisa menggunakan Bedah laparoskopi?
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tidak Menanggung 5 Jenis Operasi Ini Apa Saja? Yuk Cek
BACA JUGA:RSUD Petanang Lubuklinggau Laksanakan Tindakan Operasi Perdana
Diantaranya infeksi usus buntu, pengangkatan batu empedu hingga hernia.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, teknologi bedah laparoskopi telah berkembang pesat, memungkinkan dokter bedah ginekologi untuk melakukan operasi yang lebih efektif dan minimal invasif .
Laparoscopy suatu tindakan operasi minimal invasif untuk melihat rongga Peritoneum melalui lubang yang kecil untuk diagnostik sekaligus tindakan operatif.
Pendekatan minimal invasif adalah pendekatan yang minimalis dari sisi keinvasifan yaitu sisi luasnya atau besarnya trauma pada jaringan atau badan pasien pada suatu tindakan.
BACA JUGA:Catat Ya Bund, ini Perbedaan Metode ERACS dengan Operasi Caesar Konvensional
BACA JUGA:Ingin Bebas dari Berkacamata Lakukan Tindakan Operasi Lasik
Laparoskopi memiliki banyak keuntungan karena laparoskopi melihat dengan pembesaran dan real time, sehingga tindakan operatif lebih detail dan teliti sehingga tingkat presisi menjadi tinggi, komplikasi rendah, lama perawatan singkat, pendarahan serta trauma operasi juga lebih minimal, biaya lebih sedikit dalam jangka panjang.
Laparoskopi juga dapat mengurangi rasa sakit pasca operasi dibandingkan dengan laparotomi karena hanya dilakukan dengan tusukan kecil (key holes), sedangkan pada laparotomi, sayatan besar biasanya dibuat dan lapisan perut dipisahkan untuk mengakses organ perut dan panggul yang kemudian dijahit satu per satu pada penutupan perut.