Ini Alasan Petani Singkong di Musi Rawas Beralih Tanam Terong Lalap

Petani Desa Sitiharjo saat akan melakukan pembersihan lahan tanaman terong miliknya -Foto :Muslimin-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Beberapa Petani singkong di Desa Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan(Sumsel), sudah banyak beralih menanam tanaman lainnya salah satunya menanam terong lalap.

Hal ini mereka lakukan untuk mendapatkan hasil panen yang lebih banyak. karena saat mereka menanam singkong, dalam satu tahun mereka hanya mendapatkan hasilnya atau panen hanya satu kali. Sementara menanam terong bisa panen berkali-kali.

Narto, petani di Desa Sitiharjo saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 30 Januari 2025 membenarkan hal ini. Ia mengaku sengaja beralih menanam terong lalap, lantaran dalam jangka waktu 3 bulan saja ia sudah mendapatkan hasil. Belum lagi saat ini harga jual terong lalap saat lumayan mahal perkilonya. 

"Dibandingkan dengan menanam singkong yang untuk mendapatkan hasil membutuhkan waktu sekitar 10 bulan sampai 1 tahun. Ini yang menyebabkan kami beralih tanaman," ungkapnya. 

 BACA JUGA:Petani Desa L Sidoharjo Musi Rawas Mulai Siapkan Lahan, Ini yang Dilakukan Petani Agar Terhindar Hama Tikus

BACA JUGA:Hasil Panen 9 Ton Per Hektar Petani Padi Sawah Tersenyum Bahagia

Namun ada juga kekurangannya dibandingkan dengan menanam tanaman singkong, jika menanam terong lalap, biayanya jauh lebih besar dari pada menanam singkong, selain biaya perawatannya dan prosesnya pun lumayan panjang.

Mulai dari proses olah lahan, penanaman, pemupukan hingga perawatan, selain itu proses penangannya juga berbeda jika tanaman singkong itu tidak terlalu banyak prosesnya, itu keunggulan jika menanam singkong.

Dengan luas lahan seperempat bahu, ia sudah menanam tanaman terong sebanyak 4.000 batang, dengan jarak tanam sekitar 50 cm dari batang ke batang.

Untuk saat ini usia tanaman terong lalap itu sendiri berkisar 15 hari setelah tanam(HST), yang akan diprediksi panennya itu sekitar pertengahan bulan puasa, jadi menjelang Hari Raya Idul Fitri itu sudah panen.

"Semoga dengan menanam tanaman terong lalap ini kami dapat meningkatkan perekonomian keluarga, dengan begitu kebutuhan akan keluarga akan dapat tercukupi. Harapannya harga terong ini saat panen nanti itu dapat stabil, idealnya dengan modal yang telah kami keluarkan itu,  harga perkilonya Rp 4.000 sampai Rp 5.000," harapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan