Kembangkan Usaha Pembuatan Kerupuk dan Stik Singkong, Pelaku UMKM di Musi Rawas Ini Berharap Dapat Bantuan Dar

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Meskioun banyaknya usaha kuliner kekinian saat ini, masih ada salah satu usaha rumahan yang bertahan saat ini. 

Mereka berhasil mengubah singkong menjadi cemilan lezat dan renyah yang biasa disebut stik singkong. Dan kini cemilan ini masih diminati pelanggan setianya.

Berawal dari coba-coba, kini usaha rumahan milik Kuswanto warga Desa Sitiharjo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura ini semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat sekitar.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Minggu 2 Februari 2025, Kuswanto mengatakan, usaha rumahan pembuatan stik singkong dan kerupuk singkong, merupakan usaha turun temurun dari orang tua.

 

“Dengan modal yang nekat dan singkong yang melimpah. Orang tua memberanikan diri untuk mengolah singkong menjadi stik singkong dan kerupuk singkong,” ungkap Kuswanto.

Untuk usaha pembuatan stik dan kerupuk singkong, sudah berlangsung kurang lebih 30 tahun lebih dan masih bertahan sampai sekarang.

Awal membuka usaha stik singkong dan kerupuk singkong masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Karena zaman dulu belum ada alat-alat untuk mencetak kerupuk seperti sekarang.

Kerupuk singkong dan stik singkong yang dijual,  masih mentah. Ia mengaku tidak menjual kerupuk yang sudah di goreng.

 

Hal ini dilakukan untuk menghemat tenaga, biaya dan penjual dari orang tua memang menjual kerupuk maupun singkong dari mentah.

“Dalam sekali pembuatan stik dan kerupuk, biasanya menghabiskan 100 kilogram singkong dan menghasilkan 30 kilogram sampai 40 kilogram kerupuk dan stik,” jelasnya.

Dengan harga jual Rp 8.500 sampai Rp 9.000 untuk kerupuk singkong dan untuk stik singkong dijual dengan harga yang lebih tinggi Rp 10.000 per kilogram.

Ia menambahkan, bukan hanya menjual di warung dan pasar tradisional saja. Stik dan kerupuk singkong bisa dipesan jika ada kegiatan acara nikahan dan yasinan.