Ada Insentif untuk Guru RA dan Madrasah, Berikut Kriterianya

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Suyitno- Foto : Dok. Kemenag RI-
KORANLINGGAUPOS.ID - Meskipun ada efisiensi anggaran, tunjangan insentif bagi guru non-PNS di madrasah, dan Raudhatul Athfal (RA) pasti cair.
Kepastian ini diungkapkan Dirjen Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag RI Suyitno, dilansir KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kemenag RI, Senin 17 Februari 2025.
Suyitno membenarkan, meski ada efisiensi, Kemenag sudah bersepakat dengan DPR dalam rapat kerja terkait alokasi anggaran bagi tunjangan insentif bagi guru RA dan madrasah non PNS.
Kata dia, tunjangan insentif ini akan disalurkan bertahap.
BACA JUGA:Hadiri Acara HUT Linggau Pos Guru Bahasa Arab Dapat Sepeda Listrik
BACA JUGA:Guru PAI Berharap Efisiensi Anggaran Tak Halangi PPG Besar-besaran, Begini Penjelasan Menag RI
Hal sama diungkapkan Thobib Al Asyhar selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, bahwa ada kriteria yang perlu dipenuhi agar guru bisa menerima tunjangan insentif tersebut.
Berikut kriteria Guru Non PNS RA dan Madrasah yang akan dapat tunjangan insentif:
- 1. Aktif mengajar di RA, MI, MTs atau MA/MAK dan terdaftar di EMIS Kementerian Agama.
- 2. Belum lulus sertifikasi pendidik yang dilakukan Kemenag RI.
- 3. Memiliki Nomor PTK Kementerian Agama (NPK) dan/atau nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).
- 4. Guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan Kementerian Agama.
- 5. Berstatus sebagai guru tetap madrasah. artinya guru tersebut bukan PNS yang diangkat oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah, kepala madrasah negeri dan/atau pimpinan penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk jangk? waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus.
- 6. Tercatat pada satuan administrasi pangkal di madrasah yang memiliki izin pendirian dari Kementerian Agama serta melaksanakan tugas pokok sebagai guru.
- 7. Diprioritaskan bagi guru yang masa pengabdiannya lebih lama. Dibuktikan dengan Surat Keterangan Lama Mengabdi.
- 8. Memenuhi kualifikasi pendidikan akademik S1 atau D4.
- 9. Memenuhi beban kerja minimal 6 jam tatap muka di satminkalnya.
- 10. Bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DI?? Kementerian Agama.
- 11. Belum usia pensiun (60 Tahun).
- 12. Tidak beralih status dari guru RA dan Madrasah.
- 13. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain RA/Madrasah.
- 14. Tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif, atau legislatif.
- 15. Tunjangan Insentif dibayarkan kepada guru yang dinyatakan layak bayar oleh EMIS bisa dibuktikan dengan Surat Keterangan Layak Bayar.
BACA JUGA:Tunjangan Sertifikasi Guru 2025 Langsung ke Rekening Guru, Ini Tanggal Mainnya
BACA JUGA:Workshop Mendongeng di Muba : Anak Hebat Lahir dari Orang Tua dan Guru yang Terlibat
Dan kata, Thobib instensif pada guru RA dan Madrasah bisa dihentikan apabila guru tersebut meninggal dunia, berusia pensiun (60 tahun), tidak lagi menjalankan tugas sebagai Guru RA dan Madrasah.
Guru tersebut diangkat menjadi CASN baik sebagai guru atau lainnya, berhalangan dan tidak bisa menjalankan tugas sebagai guru di RA dan Madrasah atau tidak lagi memenuhi kriteria dan persyaratan yang diatur dalam petunjuk teknis.