Antikekeraasan Kepada Santri di Pondok Pesantren, Ustadz dan Ustadzah Wajib Miliki 10 Kapasitas

Antikekeraasan Kepada Santri di Pondok Pesantren, Ustadz dan Ustadzah Wajib Miliki 10 Kapasitas-ilustrasi-Tangkapan Layar
BACA JUGA:Ekskul Panahan Banyak Diminati Santri Ponpes Al Haadi Lubuk Linggau
BACA JUGA:Hari Santri Nasional, Mahasiswa UIN Al-Azhaar Lubuk Linggau Borong Juara Musabaqoh Qiroatul Kutub
Mereka harus mampu memberikan kesempatan bagi santri untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual.
6. Pengembangan Kecerdasan Holistik
Ustadz atau Ustadzah perlu berperan dalam mengembangkan kualitas kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual santri, tanpa membedakan latar belakang atau kemampuan masing-masing santri.
7. Menghargai Kreasi dan Pendapat Santri
BACA JUGA:Terkait Program Seragam Sekolah Gratis, Begini Masukan dari Sekolah Swasta di Lubuk Linggau
BACA JUGA:Rekrutmen Anggota Polri 2025, Peluang Terbuka Santri jadi Polisi
Ustadz atau Ustadzah harus menghargai pendapat, kreativitas, dan aspirasi setiap santri dengan sikap terbuka. Ini menciptakan ruang dialog yang sehat dan membangun kepercayaan diri santri dalam mengekspresikan diri.
8. Mengintegrasikan Bimbingan dan Konseling
Sebagai bagian integral dari peran pendidik, Ustadz atau Ustadzah perlu mengembangkan kemampuan bimbingan dan konseling.
Ini membantu santri dalam menghadapi tantangan pribadi, akademik, maupun sosial, serta memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
BACA JUGA:Santri di Lubuk Linggau Gladi Persiapan Acara Puncak Hari Santri Nasional 2024
9. Menciptakan Suasana Kondusif dan Interaktif
Ustadz atau Ustadzah harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, interaktif, dan inklusif, di mana santri merasa nyaman untuk belajar, bertanya, dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
10. Kemampuan Mengelola Konflik dan Penyelesaian Masalah
Ustadz dan Ustadzah harus memiliki keterampilan menyelesaikan masalah dan mengelola konflik yang terjadi antarsantri dengan bijaksana dan adil. Mereka diharapkan mampu menjadi mediator yang efektif, sehingga lingkungan pesantren tetap harmonis dan damai.