Warga Desa Sukakarya Musi Rawas, Olah Pinang jadi Bermacam Produk

Salah satu olahan dari KWT Melati dari pinang, pinang rempah Nusantara - FOTO : Dok Pribadi-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati di Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil mengolah buah pinag jadi berbagai produk inovatif. 

Tidak hanya kopi pinang yang sudah populer, mereka juga membuat bandrek pinang, dan minuman rempah pinang, yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh. KWT kelompok Melati melihat potensi besar buah pinang yang selama ini tidak dimanfaatkan.

Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 18 Februari 2025 Ketua KWT Melati Suhartini mengatakan, sangat banyak produk pinang yang diolah menjadi berbagai minuman seperti, kopi pengantin (kopi pinang tua), bandrek jahe pinang muda, intibitor (penghilang karat) dan pinang rempah nusantara.

“Untuk produk olahan pinang, setiap tahunya KWT Melati selalu membuat inovasi baru, seperti tahun 2025 akan membuat inovasi baru dari pinang, dengan membuat masker pinang. Tetapi untuk masker pinang masih harus dilakukan pelatihan sesuai SOP, karena setiap produk baru yang dikeluarkan harus dilatih langsung oleh narasumbernya,” ungkap Suhartini.

BACA JUGA:Lantaran Hal ini, Warga Desa Teluk Kijing Berterima Kasih Pada Sekda Kabupaten Muba

BACA JUGA:Warga Desa Nawangsasi Musi Rawas Kembangkan Tanaman Hemat Air

Pinang yang diperoleh waktu awal membuat bandrek, diraih dari tanaman pinang yang ada di Desa Sukakarya, tetapi semenjak pinang dimanfaatkan menjadi bermacam-macam olahan, sudah ada peminat dan pemasarannya juga.

Untuk mempertahankan pinang, yang memang bahan utama dari pembuatan bermacam-macam olahan tersebut. Maka dilakukan penanaman pinang baru di Desa Sukarya, supaya tidak kehabisan bahan baku dari pinangnya.

Penanaman pinang baru ada sekitar 13.000 ribu pohon pinang, yang ditanam di pekarangan rumah warga, karena setiap warga diwajibkan di halaman rumahnya ditanam pohon pinang. Kebetulan, KWT Melati memiliki program gerakan perempuan maju melalui konservasi  pinang gemilang.

Ia menambahkan, dengan adanya usaha pembuatan bermacam-macam olahan dari pinang, sangat banyak membantu perekonomian masyarakat sekitar, baik dari penjual pinang dan pembuatan olahan pinang.

BACA JUGA:Warga Desa Air Satan Kabupaten Musi Rawas Lakukan Pembersihan Lahan Agar Terhindar dari Hama Tikus

BACA JUGA:Panen Rambutan Melimpah, Warga Desa Sitiharjo Musi Rawas Raup Keuntungan

Dalam sekali produksi, biasanya menghabiskan 200 kilogram setiap satu produk pinang dengan masa habis produk satu bulan, sedangkan saat ada event besar 200 kilogram bisa terjual dalam waktu dua sampai tiga hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan