Inilah Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia, Dengan 4 Teori yang Belum Kalian Ketahui

Sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia, dengan 4 teori yang belum kalian ketahui-tangkap layar-JASMADI

BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Inilah 10 Tanda Jika Allah SWT Sedang Merindukan Hambanya

Namun ada juga beberapa teori lain misalnya teori dari India, teori Arab, teori Persia dan teori Cina. 

1.Teori India atau Gujarat

Teori ini dicetuskan oleh GWJ. Drewes dan di kembangkan oleh Snouck Hurgronje dan teman-teman, selain itu teori india atau teori Gujarat ini juga di yakini oleh sejarawan Indonesia Sucipto Wirjosuprato yang meyakini awal mula sejarah masuknya islam di Indonesia adalah melalu india Gujarat.

Teori india atau teori Gujarat adalah teori yang menyebutkan bahwa agama islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari india muslim Gujarat yang berdagang di nusantara pada abad ke-13. 

BACA JUGA:Ada 3 golongan orang yang shalatnya tidak diterima Allah SWT

Para saudagar dari Gujarat yang datang dari Malaka kemudian menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di Indonesia kemudian setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama kerajaan Samudra Pasai.

Masuknya agama Islam di Indonesia memiliki banyak teori, karena tidak ada yang tahu pasti, kapan agama Islam mulai masuk ke nusantara. 

2.Teori Arab atau Mekah

Teori Arab atau Mekah yang merupakan teori Islam yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab pada masa kekhalifahan. 

BACA JUGA:5 Janji dari Allah untuk Orang yang Memelihara Kucing

Teori ini didukung oleh J.C. van Leur hingga Buya Hamka atau Abdul Malik Karim Amrullah.

Pada bukunya yang berjudul sejarah umat islam yang terbit pada tahun 1997, Buya Hamka menjelaskan bukti-bukti masuknya agama Islam di Indonesia. 

Bukti yang dimaksud Buya Hamka ini adalah berupa sumber dari naskah kuno Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatera pada tahun 625 Masehi. 

Selain itu, di kawasan tersebut yang pada saat itu merupakan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan batu nisan yang bertuliskan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan