Warga Musi Rawas Sukses Olah Pinang Jadi Bandrek Jahe Pinang

Olahan bandrek jahe pinang milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas- FOTO : Dok pribadi-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura), berhasil menciptakan inovasi produk olahan pinang yang unik dan berpotensi meningkatkan perekonomian desa.
Mereka sukses mengolah pinang menjadi minuman tradisional bandrek jahe pinang muda, yang kaya akan manfaat untuk kesehatan tubuh, dan menjadi inovasi terbaru dari minuman bandrek yang tidak hanya terbuat dari jahe.
Inovasi ini bermula dari keprihatinan terhadap melimpahnya buah pinang di Desa Sukakarya, yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku sirih atau dijual mentah dengan harga yang relatif murah.
“Dengan semangat gotong-royong dan kreativitas dari warga setempat, sehingga mencoba untuk mengolah buah pinang, menjadi produk yang memiliki nilai jual tambah dari olahan buah pinang,” jelas Ketua KWT Melati Suhartini kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Kamis 6 Maret 2025.
BACA JUGA:Warga Desa Mataram Sukses Pertahankan Usaha Pembuatan Tempe Gembus
BACA JUGA: Inovasi dan Komitmen Bawa Dealer Utama Motor Pusat Sukses Raih Prestasi
Untuk bahan utama buah pinang diperoleh dari pohon pinang yang ada di permukiman warga yang ada di Desa Sukakarya, tetapi untuk sekarang buah pinang bukan hanya dari petani setempat, melainkan diperoleh dari petani di Mura.
Oleh karena itu, KWT yang ada di Desa Sukakarya membuat inovasi dengan menanam pohon pinang di halaman rumah warga dan Alhamdulillah untuk sekarang pohon pinang yang ditanam sudah belasan ribu.
Dalam sekali produksi bandrek jahe pinang muda, bisa menghabiskan sekitar 200 kilogram pinang, dengan estimasi barang habis sekitar tiga minggu atau satu bulan, tetapi saat memasuki bulan Suci Ramadan seperti saat ini dalam satu Minggu bisa terjual semuanya.
“Untuk harga bandrek jahe pinang muda di bandrol dengan harga Rp 25.000 per 200 kilogram, yang dijual melalui media sosial seperti Tiktok, Shoppe, Facebook, dan media sosial lainnya,” jelasnya.
BACA JUGA:SMPIT AN-NIDA' Lubuk Linggau Sukses Adakan Wisuda Tahfidz Al-Quran 2025
Ia menambahkan, untuk olahan buah pinang bukan hanya bandrek jahe pinang muda, tetapi ada juga olahan seperti kopi pengantin pinang, pinang rempah nusantara, dan intibitor (penghilang karat), tetapi kedepannya akan ada tambahan masker dari buah pinang.
Suhartini berharap, kedepanya usaha olahan buah pinang bisa terus berkemang, karena usaha buah pinang ini dapat membantu perekonomian warga di Desa Sukakarya dan kedepannya akan ada lagi produk pinang terbaru.