Gus Baha: Memahami Bid'ah dengan Bijak dalam Islam

Gus Baha: Memahami Bid'ah dengan Bijak dalam Islam-Foto : Dokumen Tugumalang.id -

BACA JUGA:Gus Baha: Malam Nifsu Syaban adalah Momen untuk Memperbanyak Amalan

Para sahabat sempat terdiam karena khawatir dianggap melakukan bid’ah. 

Namun, Nabi Muhammad justru mengatakan bahwa 30 malaikat berlomba-lomba mencatat pahala doa itu.

Dari kejadian ini, Gus Baha menegaskan bahwa tidak semua hal baru dalam ibadah dianggap sesat. 

Jika sesuatu memiliki nilai kebaikan, manfaat, dan tidak bertentangan dengan syariat, maka tidak bisa dikategorikan sebagai bid’ah yang tercela.

BACA JUGA:Mengaji Lewat YouTube Apakah Dapat Barokah? Ini Menurut Gus Baha

Beberapa praktik yang tidak ada di zaman Nabi tetapi tetap diterima dalam Islam, antara lain:

1. Pembukuan Al-Qur’an

Di zaman Nabi, Al-Qur’an belum dikodifikasikan dalam bentuk mushaf seperti sekarang. 

Hal ini baru dilakukan di masa Khalifah Abu Bakar untuk menjaga keaslian wahyu.

BACA JUGA:Menyambut Ramadan Ala Gus Baha, Begini Caranya

2. Adzan Dua Kali saat Sholat Jumat

Praktik ini dimulai di zaman Khalifah Utsman bin Affan untuk mengingatkan jamaah agar datang lebih awal ke masjid.

3. Peringatan Maulid Nabi

Meski tidak dilakukan di zaman Rasulullah, peringatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA:Cara Menggapai Lailatul Qadar Menurut Gus Baha

Gus Baha menegaskan bahwa selama suatu amalan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, maka tidak bisa serta-merta dianggap sebagai bid’ah yang sesat.

Gus Baha juga mengingatkan agar umat Islam tidak mudah menghakimi amalan orang lain hanya karena sesuatu tersebut tidak dilakukan di zaman Nabi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan