Pertempuran Yamamah: Perjuangan Umat Islam Mempertahankan Aqidah

Ustadz Dr. H. Artiyanto., Lc. MA saat menyampaikan materi yang sangat menarik dan inspiratif tentang sejarah Pertempuran Yamamah -Foto : Dokumen MAAS TV-
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Memasuki hari ke-11 di Bulan yang penuh berkah yaitu bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Ustadz Dr. H. Artiyanto., Lc. MA menyajikan materi yang sangat menarik dan inspiratif tentang sejarah Pertempuran Yamamah, yang terjadi pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.
Dalam Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Sebelum shalat tarawih di Masjid Agung As Salam Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Ustadz Artiyanto membagikan pengetahuan tentang perjuangan umat Islam dalam mempertahankan aqidah dan keimanan mereka.
Menurut Ustadz Artiyanto, Pertempuran Yamamah terjadi pada Desember 632 M di Jazirah Arab, wilayah Yamamah.
Peperangan ini melawan Musailamah Al Kadzdzab yang mengaku sebagai nabi palsu.
"Musailamah Al Kadzdzab adalah salah satu dari 30 pendusta yang mengaku sebagai nabi, seperti yang telah disebutkan dalam hadits," jelas Ustadz Artiyanto.
Ia menjelaskan, dalam pertempuran tersebut, pasukan Islam yang dipimpin oleh Khalid bin Walid berhasil mengalahkan pasukan Musailamah yang berjumlah 40.000 orang. Namun, banyak para penghafal Al-Qur'an yang gugur dalam pertempuran tersebut.
"Syahidnya para penghafal Qur'an dalam Pertempuran Yamamah itulah yang membuat Khalifah Abu Bakar RA berinisiatif membukukan Al-Qur'an," tambah Ustadz Artiyanto.
Ustadz Artiyanto juga menjelaskan bahwa Pertempuran Yamamah merupakan salah satu contoh dari perjuangan umat Islam dalam mempertahankan aqidah dan keimanan mereka.
"Pertempuran Yamamah menunjukkan jika umat Islam harus selalu siap untuk mempertahankan keimanan dan aqidah mereka, serta tidak boleh ragu-ragu dalam menghadapi tantangan dan ancaman," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Artiyanto juga mengajak umat Islam untuk memperkuat keimanan dan aqidah mereka dengan mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an. Terutama di bulan Ramadan.
"Al-Qur'an adalah pedoman hidup kita, dan kita harus selalu mempelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Dengan demikian, Ustadz Artiyanto berharap bahwa umat Islam dapat memahami sejarah dan pentingnya menjaga serta mempelajari Al-Qur'an.