PPL Air Satan Musi Rawas Cepat Tanggap Atasi Gejala Serangan Hama

PPL bersama dengan petani saat melakukan pengendalian hama dan penyakit-Foto :Muslimin/Linggau Pos-

MUSI  RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Setelah mendapat laporan dari Ketua Kelompok Tani Harapan Desa Air Satan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, adanya gejala serangan hama, maka dengan itu Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Air Satan.

Langsung bergerak cepat melakukan monitoring terkait dengan laporan yang disampaikan, petani di Kelompok Tani Harapan Desa Air Satan, setelah dilakukan pengamatan bersama dengan para petani ternyata memang ditemukan, penyakit tanaman padi yang biasa disebut dengan asem-aseman.

Penyakit ini bisa jadi disebabkan oleh terlalu banyak tanaman padi tersebut tergenang air, yang disebabkan oleh curah hujan kemudian cuaca panas, bisa dikatakan tidak stabilnya cuaca saat ini, jelas Yeyen PPL Desa Air Satan.

“Kami juga menyarankan kepada para petani untuk segera mengatur air yang mengalir di sawah mereka, kemudian kami juga memberikan saran untuk melakukan penyemprotan menggunakan fungisida, karena takutnya nanti timbulnya virus,” jelasnya.

BACA JUGA:KWT Cindai Desa Air Satan Optimis Akan Bawa Perubahan Ekonomi Keluarga

BACA JUGA:Berlimpahnya Limbah Dari Penggilingan Padi, Membuat Warga Desa Air Satan Berhasil Ternak Itik Petelur

Apabila virus tersebut mengarah ke akar tanaman padi, akan menjadi penyakit kerdil rumput yang dapat membuat para petani tanaman padi mengalami gagal panen. Kami juga menyarankan untuk pemberian pupuk organik cair (POC).

Itu sangat diperlukan tanaman untuk pertumbuhan, kemudian kami juga temukan hama kepinding tanah, kami juga memberikan masukan untuk pengendaliannya itu untuk merendam kan tanaman padi mereka, setelah hama pada tanaman padi itu naik keatas baru dilakukan pengendalian penyemprotan menggunakan Sidabas dan Manuver.

“Setelah dilakukan penyemprotan itu kan kontak sistemik, kemudian dapat terlihat jika hama tersebut terkena larutan pestisida tersebut baru dilakukan pengeringan pada lahan sawah tersebut. Ini nantinya akan dilakukan monitoring kembali untuk memastikan apa yang telah dilakukan itu berhasil apa tidak,” jelasnya, kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 25 Maret 2025.

Untuk luas lahan yang dilakukan monitoring tadi itu sekitar seperempat hektar, dengan usia tanaman padi sekitar 30 hari setelah tanam(HST).

BACA JUGA:Warga Desa Air Satan Musi Rawas Kembangkan Cincau Jelly

BACA JUGA:Untuk Mencukupi Kebutuhan Air Petani dan PPL Desa Air Satan Lakukan Pembersihan Saluran Irigasi

Kemudian jika tidak dilakukan pengendalian terhadap kepinding tanah ini, itu dikhawatirkan tanaman ini bisa terkena virus kerdil rumput.

Karena kepinding tanah ini sendiri pembawah vector, untuk penyakit tanaman lainnya. untuk membasmi tanaman ini memang perlu penangan  yang khusus, sebaiknya melakukan pengendalian tersebut di pagi hari atau sore hari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan