Penyalahgunaan Narkoba Makin Memprihatinkan, Psikolog Irwan Tony : Tes Urine di Sekolah Secara Berkala

Psikolog Irwan Tony, M.Ps.I--
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya disingkat dengan kata Narkoba.
UU Narkotika Pasal 1 Ayat 1 Nomor 35 Tahun 2009 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat atau obat baik yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, yang bersifat alamiah, sintetis atau semisintetis sehingga menimbulkan penurunan kesadaran, halusinasi, dan rasa rangsang.
Narkotika dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.
Dilansir dari laman resmi bnn.go.id, penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda kian meningkat.
BACA JUGA:Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Ada Program Sapa Warga Binaan, Begini Tugasnya
Penyimpangan perilaku anak muda tersebut dapat membahayakan generasi kedepan bangsa ini karena seseorang yang ketergantungan narkoba akan merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh.
Untuk mencegah hal ini, Psikolog yang juga Direktur Syamil Centre Lubuk Linggau Irwan Tony, M.PSi berharap peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah generasi muda kecanduan narkoba.
“ Lembaga-lembaga yang konsen terhadap pencegahan pemakai narkoba,seperti BNN untuk melakukan edukasi,konseling dan pemeriksaan tes urine secara berkala di sekolah. Sekolah juga harus ambil peran meminta anak anak aktif di eskul sehingga waktunya akan terpakai untuk kegiatan yang lebih positif,” tutur Irwan Tony yang berdinas di RSUD Sobirin Musi Rawas ini.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
BACA JUGA:2 Orang Diduga Terlibat Penemuan Mayat di Lubuk Linggau, Ada Pesta Miras dan Narkoba
Pada masa ini, kebanyakan kalangan muda cenderung mengikuti apa yang teman-teman mereka lakukan dan memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi untuk mencoba-coba atau mengikuti trend/gaya hidup.
Hal tersebut berpotensi merusak otak secara permanen yang tidak bisa dikembalikan secara normal dan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka rentan untuk melakukan hal-hal beresiko seperti seks bebas.