OPT Pada Tanaman Pepaya yang Wajib Diketahui

Salah satu perkebunan pepaya calina di Desa Satan Indah Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas. -Foto : Muslimin-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID –Tanaman Pepaya merupakan salah satu jenis buah yang dapat tumbuh di berbagai tempat dan kondisi iklim manapun.
Bahkan tanaman ini sendiri mempunyai kemampuan berbuah sepanjang tahun.
Sehingga tanaman pepaya ini sudah banyak dikembangkan oleh para petani Khususnya di Kabupaten Musi Rawas, salah satunya itu banyak dikembangkan di Desa Satan Indah Jaya,
selain memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan, pepaya juga banyak diminati oleh Konsumen, karena dengan harga yang sangat terjangkau.
Untuk menghasilkan pepaya yang berkualitas tinggi, tentunya juga harus memperhatikan mulai dari perawatannya hingga pengendalian hamanya, seperti serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan gangguan unsur haranya.
Dilansir dari Pertanian.go.id OPT dan gangguan unsur hara , pada tanaman pepaya dapat menurunkan produksi tanaman tersebut, hingga dapat menyebabkan kegagalan panen. Ini tentunya diakibatkan beberapa faktor seperti cuaca hingga teknik budidaya tanaman pepaya yang kurang memperhatikan aspek sanitasi terutama kebersihan lahan.
Seperti gangguan pada daun pepaya yang disebabkan oleh OPT dan unsur hara diantaranya gejala bintik daun yang disebabkan oleh jamur, kemudian penyakit bercak daun juga disebabkan oleh jamur, penyakit bercak hitam yang disebabkan jamur Asperisporium caricae, kerusakan dikarenakan penyemprotan bahan kimia yang berlebihan.
Kemudian ada juga beberapa gangguan pada batang pepaya yang disebabkan oleh OPT dan unsur hara diantaranya : penyakit mosaik akibat infeksi virus mosaik pepaya, penyakit tepung (mildew) yang disebabkan jamur Oidium caricae Noack kemudian penyakit bercak daun Corynespora yang disebabkan jamur Corynespora cassiicola.
Dan penyakit bercak cincin (ringspot) yang disebabkan virus bercak cincin pepaya (papaya ringspot virus); bercak batang akibat gigitan serangga Amblypelta lutescens dan Ambly penyakit keriting kuning yang disebabkan infeksi karena phytoplasma.
Kemudian salah satu OPT utama yang menyebabkan kehilangan hasil pada tanaman pepaya adalah penyakit Antraknosa yang disebabkan jamur patogen Colletotrichum gloeosporioides (Penz) Sacc. (Phyllachora Les : Phyllachora Ceae).