Waspada Penyakit Menular Pada Hewan Ternak Jelang Idul Adha

Dokter Hewan, Isvan Randi saat memeriksa kesehatan hewan ternak beberapa waktu lalu. -Foto : Yunita Rahmawaty/Linggau Pos -

LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID –  Beberapa bulan menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan terhadap hewan ternak kurban seperti sapi, kambing, dan domba biasanya mengalami peningkatan signifikan.

Para pedagang mulai mempersiapkan stok hewan kurban sejak awal bulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemerintah dan para peternak diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit hewan menular, terutama pada hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba yang akan digunakan untuk kurban.

Selain pemeriksaan kesehatan, peternak juga diimbau untuk memastikan kebersihan kandang, memberikan pakan bergizi, serta segera melapor jika ditemukan gejala-gejala klinis seperti luka pada kulit, air liur berlebih, atau penurunan nafsu makan pada hewan. 

BACA JUGA:PolPP Muratara Kembali imbau Warga Jangan Liarkan Hewan Ternak di Jalan Raya

BACA JUGA:Nurkholis Mencari Batang Padi Untuk Pakan Ternak Hingga ke Kota Lubuk Linggau

Masyarakat dan Pedagang hewan yang membeli hewan antar daerah dihimbau untuk melengkapi dokumen lalu lintas ternak seperti Sertifikat Veteriner atau Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan atau Surat Rekomendasi Pengeluaran dan Pemasukan ternak, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17 Tahun 2023 tentang Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan Antar Daerah. 

Hal ini penting untuk memastikan bahwa hewan yang dibeli bebas dari penyakit menular dan layak dijadikan hewan kurban sesuai syariat Islam.

Kamis 10 April 2025 saat diwawancarai oleh wartawan KORANLINGGAUPOS.ID, Isvan Randi selaku dokter hewan di Lubuk Linggau mengungkapkan 90 persen hewan kurban, terutama sapi di Kota Lubuklinggau berasal dari luar Kota Lubuk Linggau. 

Ia juga mengungkapkan penyakit yang perlu diwaspadai penularannya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Jembrana (khusus Sapi Bali), Septicaemia Epizootica (SE), Lumpy Skin Disease (LSD).

BACA JUGA:DTPHP Musi Rawas Rutin Lakukan Pengawasan Kesehatan Hewan Ternak Menjelang Hari Raya

BACA JUGA:Kasat Lantas Muratara Ingatkan Pemilik Kerbau Tak Liarkan Hewan Ternaknya ke Jalan. Banyak Pengendara Pemudik

“Meskipun penyakit tersebut tidak bersifat Zoonosis atau tidak menular dari hewan ke manusia tetapi dapat menyebabkan kerugian yang berarti bagi peternak ataupun pedagang pengepul hewan” jelasnya. 

Penyakit PMK, Jembrana dan Septicaemia Epizootica (SE) dapat dicegah dengan Vaksinasi. Selain Vaksinasi, Penerapan Sanitasi dan Biosekuriti di kandang harus dilakukan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan