Musim Pancaroba Masyarakat Musi Rawas Diminta Untuk Selalu Waspada DBD

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo dan staf bersama dengan Camat dan Lurah Terawas berfoto bersama setelah melakukan Fogging. -Foto :Dokumentasi Dinkes Musi Rawas-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali lakukan kegiatan fogging di kelurahan Terawas Kecamatan Stl Ulu Terawas karena adanya temukan dugaan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo saat diwawancarai menyatakan dilakukannya kegiatan fogging ini dikarenakan adanya dugaan kasus DBD di Kelurahan Terawas.
Untuk di Terawas ini sendiri laporannya cukup banyak namun belum bisa dikatakan Positif DBD kalau itu dibilang positif harus ada hasilnya dulu dari laboratorium, karena ini belum ada hasil dari laboratorium, maka ini masih didugaan.
“Selain itu gejala yang ditimbulkan itu memang mirip dengan DBD diantaranya sakit kepala dan mual-mual. Berdasarkan hal tersebut maka Dinkes lakukan fogging ini di Kelurahan Bukit Beton, pada kegiatan ini sendiri itu juga hadir Camat dan lurah Terawas,” ucapnya
BACA JUGA:Musim Haji 2025, Saudi Terima Jemaah Haji Gelombang I 22 - 28 April 2025
BACA JUGA:Petani Desa Sukomulyo, Musi Rawas Tersenyum Karena Hasil Produksi Tanaman Padi Musim Ini Meningkat
Bahkan sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah pihaknhya juga telah melakukan kegiatan fogging. Biasanya kalau di suatu daerah itu ada yang positif DBD maka Dinkes akan segera lakukan intervensi, namun jika yang positif hanya 1 orang dan tidak mendukung adanya resiko penyebaran, penambahan kasus DBD itu hanya diberikan himbauan untuk melakukan PSN 3M +.
"Apalagi dengan cuaca seperti saat ini yang kadang panas dan hujan itu sangat mendukung perkembang biakkan nyamuk Aedes aegypti," jelasnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Kemudian pada bulan Januari itu ada 14 kasus positif . Slanjutnya di bulan Februari itu ada 11 kasus dan untuk di bulan Maret ada 12 kasus positif. Untuk tiga bulan pertama di tahun 2025 ini sudah ada 37 kasus positif DBD.
Untuk di bulan April ini, sendiri baru memasuki minggu ke 2 sudah ada 10 kasus positif DBD. Ini takutnya akan terus bertambah, jika tidak dilakukan intervensi di daerah yang di perkirakan adanya resiko penyebaran, penambahan kasus DBD.
BACA JUGA:Melihat Peluang, Petani Satan Indah Jaya Musi Rawas, Menanam Cabai Di Musim Penghujan
BACA JUGA:Musim Mudik Lebaran 2025, Berikut 15 Jalur Tol Sumatera Beserta Tarif Terbaru Ada yang Gratis
Maka dari itu Dinkes mengajak kepada masyarakat Musi Rawas untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan itu yang paling penting, kemudian melakukan upaya pencegahan khusus untuk DBD, seperti 3M + , menguras, mengubur dan menutup.
"Dan apabila memiliki gejala yang menunjukan ciri-ciri seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah, kemudian timbul ruam kemerahan di kulit, pendarahan, lemas dan kehilangan nafsu makan. Segera lakukan pemeriksaan di faskes terdekat," jelasnya.