Sofian 'Banting Setir' dari Usaha Kolam Ikan Air Deras, Memproduksi Tempe

Tempe produksi Sofian warga Desa Bamasco, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas. foto dokumen pribadi--

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Sofian warga Desa Bamasco, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten

Musi Rawas 'banting setir' dari usaha kolam air deras beralih membuka usaha tempe.

Usaha memproduksi tempe baru ditekuni Sofian sejak 6 bulan terakhir.

Ia mengaku jenuh mengurus kolam ikan karena hasilnya tidak sesuai lagi.

BACA JUGA:Harga Emas Tembus Rp 1.8 Juta Per Gram, Bikin Kaget Warga Lubuk Linggau

BACA JUGA:Peringati HBP Ke-61, Lapas Lubuk Linggau Adakan Pekan Olahraga dan Seni Warga Binaan

Usaha kolam ikan ditekuni Sofian selama ini di Kecamatan Tugumulyo. Bahkan pernah mengurus kolam air deras di Provinsi Bengkulu. 

"Saya pernah buka usaha kolam ikan air deras di Bengkulu," ungkapnya.

 Sofian menyebut usaha kolam ikan air deras yang ditekuninya selama ini sistem bagi hasil. "Ada yang memberikan modal sistem bagi hasil," akunya.

"Sekarang sudah tidak sesuai lagi, maka saya beralih usaha membuat tempe," Katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 12 April 2025.

BACA JUGA:Bupati Muratara Tekankan, Warga Berobat di Pustu dan Polides Gratis

BACA JUGA: Jembatan Permanen di Wisata Sungai Malus Belum Dibangun, Warga Gunakan Jembatan Bambu untuk Akses ke Kebun

Dalam satu hari Sofian memproduksi tempe 10-15 KG perhari. Harga kacang kedelai yang merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe Rp 10.000 per Kg.

Kalau buat 10 Kg butuh modal untuk kacang kedelai Rp 100.000 belum ragi, plastik kemasan tempe, kayu bakar untuk memasak kacang kedelai dan Pertalite untuk menggiling kacang kedelai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan