Menara Siger Ternyata Dibangun dari Filosofi Leluhur Lampung, Ini Makna Tiap Kerucutnya!

Menara Siger Ternyata Dibangun dari Filosofi Leluhur Lampung, Ini Makna Tiap Kerucutnya!-Tangkap Layar -
KORANLINGGAUPOS.ID- Siapa sangka, di balik keindahan sebuah mahkota tradisional yang sering dikenakan pengantin perempuan di Lampung, tersimpan makna yang sangat dalam dan penuh kehormatan?
Siger ya, itulah nama mahkota emas berbentuk segitiga yang telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Lampung sejak ratusan tahun lalu.
Tak sekadar perhiasan, siger Lampung ternyata menyimpan filosofi mendalam tentang perempuan, status sosial, hingga sejarah kebudayaan daerah yang jarang diketahui banyak orang.
BACA JUGA:Kuliner Lubuk Linggau : Ketoprak Wak Can Sajikan Keunikan Kuliner Khas Lampung
Inilah kisah di balik mahkota emas yang kini tidak hanya menghiasi kepala, tapi juga menjadi ikon megah yang menjulang tinggi di ujung selatan Sumatera!
Bukan Sembarangan Mahkota, Ini Simbol Kehormatan Perempuan Lampung!
Dalam budaya adat Lampung, siger bukanlah sekadar hiasan kepala pengantin.
Mahkota ini menjadi lambang kehormatan, kekuatan, dan kemuliaan perempuan, yang dipercaya memiliki peran vital dalam menjaga adat dan keharmonisan keluarga.
Warna emas dan lekukannya yang khas melambangkan nilai luhur dan kedudukan sosial seseorang.
Tidak semua orang bisa memakainya dulu, hanya keturunan bangsawan yang berhak mengenakan siger.
Terbagi Menjadi 3 Jenis, Tiap Lekukan Punya Makna!
Menariknya, ada tiga jenis siger Lampung yang masing-masing memiliki makna filosofis berbeda:
BACA JUGA:6 Daftar Kepala Daerah Perempuan Terpilih di Lampung Beserta Harta Kekayaan, Ini Nama-namanya
1. Siger Saibatin
Tujuh lekukan, hanya dikenakan oleh keturunan bangsawan pesisir seperti Minak dan Radin.