Dampak dan 4 Cara Mencegah Anemia pada Remaja
Pemberian tablet penambah darah kepada remaja yang merupakan para siswi SLB Negeri Musi Rawas.-Foto : Dokumen -SLBN Musi Rawas
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Memasuki usia produktif, banyak yang harus dilakukan oleh para remaja baik putra maupun putri untuk menjaga kesehatannya.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir berbagai penyakit yang dapat mengganggu aktivitas kesehariannya, dan penurunan prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.
Kiat mencegah anemia pada remaja:
- Memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari.
- Mulailah dari sarapan yang mengandung makanan sumber zat besi, seperti roti atau sayuran berdaun hijau.
- Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran sebanyak 5 porsi per hari untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh.
- Rutin minum Tablet Tambah Darah (TTD) setidaknya sekali dalam seminggu.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, salah satu penyakit yang harus diwaspadai tersebut adalah anemia.
Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya.
BACA JUGA:11 Sekolah di Muratara Terendam Banjir, Begini Situasi Terkini
Tim medis memberikan pengarakan kepada siswi SLB Negeri Musi Rawas agar mencegah diri jangan sampai anemia.-Foto : Dokumen -SLBN Musi Rawas
Anemia merupakan salah satu penyakit yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena apabila sampai terjadi dalam jangka panjang dengan tingkat keparahan yang berat, maka akan menimbulkan berbagai gangguan atau dampak yang mempengaruhi kehidupan.
Ciri-ciri paling umum anemia yang dialami pada remaja putri, seperti kelelahan, kulit pucat, pusing dan sakit kepala, sesak nafas, jantung berdebar, kulit dan rambut kering, lidah bengkak, serta mulut terasa sakit.
Dampak dari anemia pada remaja putri mungkin tidak dapat langsung terlihat, namun dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya.
Anemia pada remaja putri dapat berdampak panjang bagi dirinya dan juga anak yang dilahirkan kelak. Dampak dari anemia adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, hingga lebih rentan terhadap keracunan.
BACA JUGA:6 Kiat Mempersiapkan Anak Memasuki Akil Baligh
Kekurangan zat besi atau anemia yang berlanjut sampai dewasa dan hingga hamil, dapat menimbulkan risiko terhadap bayinya. Remaja perempuan yang sudah hamil dan menderita anemia dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Untuk mencegah anemia sangat disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari. Mulailah dari sarapan yang mengandung makanan sumber zat besi, seperti roti atau sayuran berdaun hijau.