DPR Ungkap Temuan Penyalahgunaan Dana BOS dan PIP
Ruby Chairani Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra - Foto : Dok. F-Gerindra DPR RI-
KORANLINGGAUPOS.ID - Banyak kendala dalam penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), mulai dari pendataan penerima hingga penyalurannya. Hal ini diungkapkan Muhammad Kadafi Anggota Komisi X DPR RI dalam rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rabu 16 Juli 2025.
"Kami temukan banyak masyarakat yang memang layak untuk bisa menerima program Indonesia pintar tapi karena data-data yang tidak terpenuhi akhirnya tertolak secara sistem," jelas Kadafi dikutip dari Detik Edu.
Menurut politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut masalah PIP ini paling sering ditemui di daerah terpencil, sebab masyarakat di sana masih mengalami kesulitan dalam mengakses fasilitas pencairan yakni bank sebab pencairan PIP harus via bank.
Anggap saja, pulang pergi butuh ongkos Rp 100 ribu bahkan lebih, sedangkan anggarannya sangat kecil.
BACA JUGA:Kemenag Pastikan Dana BOS dan PIP Santri Tahap I Cair Sebelum Idul Fitri 1446 H
BACA JUGA:Langgar Kuota Penerimaan Siswa Baru, Dana BOS SMA-SMK Negeri Tak Cair
Oleh seban itu kata Kadafi, suatu strategi baru agar percepatan peningkatan sumber daya manusia dengan bantuan akses pendidikan ini bisa dirasakan cukup luar biasa dengan anggaran.
"Ibarat kata kita ini anggarannya satuan rupiahnya belum bisa kita tambah tetapi kita membuat kemudahan dalam akses pencairannya," sarannya.
Sementara Ruby Chaira Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Gerindra mengungkap adanya penyalahgunaan PIP dan BOS. Penyalahgunaan PIP yang sudah jadi temuannya.
Maka Ruby menyarankan, perlu ditingkatkan pengawasan penyaluran dana BOS dan PIP serta perlu dilakukan audit independen atas efektivitas penggunaannya.
BACA JUGA:Dugaan Kasus Korupsi Dana BOS, Oknum Mantan Kepsek di Musi Rawas Mangkir
BACA JUGA:Kabar Gembira, Dana BOS Cair Januari 2025
Temuan yang dipaparkan Ruby dibenarkan langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Irjen Kemendikdasmen), Faisal Syahrul. Ia menyebut memang masih ada kendala dalam program PIP ini.
"Sampai saat ini memang setiap hari kami mendapatkan laporan-laporan pengaduan dan kami atas izin Pak Menteri, kami langsung menurunkan tim ke lapangan," ungkapnya.