Dianiaya Sesama Pelajar, Keluarga MZ Pelajar SMPN 14 Lubuk Linggau Lapor Polisi
Kuasa hukum MZ, Febri Asril memberikan keterangan usai membuat laporan ke Mapolres Lubuk Linggau, Senin 21 Juli 2025- FOTO : Riena Maris/Linggau Pos-
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - MZ (13), pelajar SMPN 5 Lubuk Linggau jadi korban penganiayaan oleh pelajaar SPMN 14 Lubuk Linggau, CC (15). Tak terima, keluarga MZ melalui kuasa hukumnya, Febri Asril melaporkan kejadian ini ke Mapolres Lubuk Linggau, Senin 21 Juli 2025.
Kuasa hukum MZ, Febri mengungkapkan kejadian kekerasan yang menimpa korban ini terjadi, Sabtu 12 Juli 2025 di depan SDN 29 Lubuk Linggau sekitar pukul 14.30 wib. Namun baru diketahui keluarga korban, Kamis 17 Juli 2025.
"Ketahuannya, karena korban tidak mau sekolah. Korban malah meminta agar dipindahkan sekolahnya ke Pondok Pesantren. Lalu keluar video yang memperlihatkan korban sedang dianiaya oleh terlapor CC dan videonya ini viral," jelas Febri disela-sela menemani korban dimintai keterangan saat melapor ke Mapolres Lubuk Linggau, Senin 21 Juli 2025.
Setelah itu barulah terungkap jika korban dianiaya terlapor. Tak hanya dianiaya, korban juga diancam jika mengadu ke orang tuanya maka akan dibunuh.
BACA JUGA:Kakak Ipar Dianiaya lalu Keponakan Diperkos4, Pria ini Mengaku Karena Mabuk Arak
BACA JUGA:Dianiaya dan Diancam Foto Bug1l Disebar oleh Suami Siri, Marah Karena Tak Dikasih Uang Rp 50 Ribu
"Ya namanya anak diancam jadi takut. Karena itu dia tidak mau sekolah lagi sejak itu, " tegasnya.
Menurut keterangan korban, awalnya ada kesalahpahaman antara ia dan terlapor. Untuk itu ia inisiatif mau meminta maaf, tak lama disepakati ia dan terlapor bertemu di SDN 29. Saat bertemu korban bersama 3 temanya sementara terlapor juga bersama teman-temannya.
"Di TKP terlapor mendapat provokasi dari teman-temannya, lalu tiba-tiba langsung menarik rambut korban sehingga korban jatuh. Setelah itulah korban mendapat kekerasan dari terlapor yang membuat tubuh korban lebam mulai dari kepala hingga nagian perut. Dampaknya pun sampai sekarang, korban masih pusing, trauma hingga tidak mau sekolah," jelasnya.
Pihak keluarga juga menyayangkan, upaya pertemuan antar keduabelah pihak di SMPN 14 beberapa hari lalu tanpa melibatkan keluarga. Tahu-tahu ibu korban diminta hadir ke sekolah. Belum lagi dari pihak sekolah sempat menyatakan kalau korban tidak apa-apa.
BACA JUGA:Warga Muratara Dianiaya, Dituduh Mencuri Tabung LPG. Setelah Kabur Pelaku Akhirnya Serahkan Diri
"Dan yang membuat keluarga tak habis fikir juga, tak ada satupun teman terlapor maupun teman korban yang membantu. Justru aksi terlapor sengaja direkan lalu diunngah sehingga bisa dikonsumsi oleh publik. Keluarga berharap ini diproses. Karena informasi yang kami terima juga CC ini bukan satu kali ini melakukan hal ini. Sebelumnya juga pernah ke pelajar lainnya. Tindakan ini yang harus menjadi perhatian agar tidak ada korban lainnya lagi," tegasnya lagi.
Kapolres Lubuk Linggau AKBP Adithia Bagus Arjunadi melalui Kasat Reskrim AKP M Kurniawan Azwar didampingi Kanit PPA Ipda Kopral membenarkan adanya laporan ini.