Esensi HUT RI ke-80 : Merdeka dari Korupsi dan Ketidakadilan

Bendera Merah Putih berkibar - Foto: Dok. RRI.CO-

KORANLINGGAUPOS.ID - Bulan Agustus bagi bangsa Indonesia adalah bulan penuh makna. 

Di masa ini kita mengenang perjuangan para pahlawan yang mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan.   

Hanya saja, jika tidak dibarengi kesadaran menjaga kemerdekaan sejati maka kemeriahan lomba yang kita gelar, kibaran bendera, dan upacara hanya menjadi simbol.

Dalam tulisan Muhaimin Yasin yang dimuat dalam laman Khutbah Jumat NU Online dijelaskan, esensi dari kemerdekaan itu bukan sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga bebas dari penindasan, korupsi, ketidakadilan, dan segala bentuk kezaliman yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.  

BACA JUGA:Meriahkan HUT RI ke-80, TK Unggulan Bintang Al-Aqsa Lubuk Linggau Adakan Perlombaan Kreatif dan Edukatif

BACA JUGA:TK Negeri Pembina 3 Lubuk Linggau Semarakkan HUT RI ke - 80 dengan Lomba Kreatif dan Edukatif

Muhaimin Yasin menuliskan, saat ini kita harus jujur melihat kondisi negeri ini. 

Masih banyak kasus penyalahgunaan kekuasaan, penegakan hukum yang tumpul ke atas tajam ke bawah, serta kepemimpinan yang lebih mementingkan citra pribadi dan golongan daripada amanah.   

Oleh karena itu, bagi seluruh elemen bangsa, khususnya untuk para pemimpin dan penegak hukum, mulai dari tingkat RT hingga pejabat setingkat menteri, bahkan presiden, mari kita sama-sama melakukan refleksi dan perbaikan. 

Tugas memimpin dan menegakkan hukum bukanlah kehormatan semata, tetapi amanah yang kelak dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. 

BACA JUGA:Daftar Nama 50 Anggota Paskibraka Sumsel HUT ke 80 RI, Siap Kibarkan Bendera Merah Putih

BACA JUGA:Semangat Sambut HUT ke 80 RI, Warga Lubuk Linggau Sudah Persiapkan Lomba Sejak Awal Agustus

Sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nisa’ ayat 58 yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”  

Pada potongan ayat yang berbunyi, “Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil.” Berlaku untuk para pemimpin dan penegak hukum. Siapa saja di antara kita memiliki jabatan dan wewenang, maka wajib untuk berlaku adil.   

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan