Bisa Dicoba 6 Tips Ampuh Atasi Anak Kecanduan Gawai
Jika orang tua atau guru juga menggunakan gawai terlalu banyak, pelajar akan merasa sulit untuk mengurangi penggunaan gawai mereka karena mereka meniru apa yang mereka lihat.-Foto : DOKUMEN/-Quora
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Sangat mudah menjumpai anak ‘lengket’ dengan gawai (gadget) era kekinian. Bukan hanya anak remaja. Balita pun kini ‘teman akrabnya’ adalah gawai.
Ada kalanya orang tua mengaku khawatir dengan hal ini, terutama dampak kesehatan bagi anak. Namun di lain sisi, orang tua mengandalkan gawai agar anak-anak lebih tenang, tanpa mengganggu pekerjaan orang tua.
Lalu bagaimakan mengatasi kecanduan gawai pada pelajar? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan pelajar pada gawai.
Pertama, untuk mengurangi kecanduan gawai, penting untuk memprioritaskan aktivitas lain yang dapat mengalihkan perhatian pelajar dari penggunaan gawai. Aktivitas seperti berolahraga, membaca, atau bermain game tradisional dapat menjadi alternatif yang menyenangkan dan bermanfaat bagi pelajar.
BACA JUGA:Fokus 4 Hal Penting ini, Sebelum Mengajari Anak PAUD Membaca
Kedua, batasi penggunaan gawai. Caranya, orang tua dan guru dapat membuat aturan yang jelas tentang waktu penggunaan gawai. Misalnya, atur waktu untuk menggunakan gawai selama beberapa jam dalam sehari dan batasi penggunaan di malam hari.
Ketiga, beri contoh yang baik. Orang tua dan guru perlu memberikan contoh yang baik dalam penggunaan gawai. Jika orang tua atau guru juga menggunakan gawai terlalu banyak, pelajar akan merasa sulit untuk mengurangi penggunaan gawai mereka karena mereka meniru apa yang mereka lihat.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan contoh yang baik dengan mengatur waktu penggunaan gawai yang tepat dan fokus pada aktivitas lainnya.
Keempat, orang tua dan guru juga dapat menyediakan alternatif penggunaan gawai yang menarik, di mana menggunakan gawai tetap dilakukan namun memberikan manfaat yang lebih baik. Misalnya, mengajak pelajar untuk memainkan game atau aplikasi yang memiliki unsur pendidikan atau mengikuti kelas daring yang relevan dengan bidang minat mereka.
BACA JUGA:Simak, Berikut Keunggulan TKIT dan SDIT Abdurrahman Islamic School Lubuklinggau
Kelima, kecanduan gawai dapat mengganggu interaksi sosial pelajar. Oleh karena itu, penting untuk mendorong pelajar untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka di dunia nyata.
Orang tua dan guru dapat mengorganisir aktivitas sosial seperti piknik atau kegiatan olahraga bersama teman-teman, sehingga pelajar dapat merasa lebih terlibat dan terkoneksi dengan lingkungan sekitar.
Keenam, penting untuk memberikan pujian dan dukungan kepada pelajar yang berhasil mengurangi penggunaan gawai mereka.
Hal ini dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat mereka untuk terus mengurangi kecanduan gawai.