Rahasia Quality Time yang Akan Dikenang Anak Hingga Dewasa ala Psikolog Samanta Elsener

Psikolog Samanta Elsener - Foto : Dok. TikTok Samanta Elsener-

KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam era yang serba cepat dan penuh distraksi digital, membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak menjadi tantangan tersendiri. 

LAPORAN YULMI PRANSISKA, LUBUK LINGGAU

Namun, menurut Psikolog Samanta Elsener, ada satu hal sederhana namun sangat berdampak yang bisa dilakukan orang tua ialah quality time yang tulus dan penuh keterlibatan.

Samanta Elsener menekankan bahwa momen quality time yang paling berkesan bagi anak bukanlah yang mewah atau mahal, melainkan saat orang tua benar-benar menyelami dunia anak. 

BACA JUGA:Yuk Biasakan Anak Kontrol Gula Sejak Dini ala Psikolog Aretha E. Ulitua

BACA JUGA:Psikolog Tiara Erlita Ungkap 4 Cara Efektif Merespon Anak Saat Menangis

“Ketika orang tua mau masuk ke dunia anak, ikut bermain, ikut tertawa, dan terlibat dalam hal-hal yang sedang disukai anak, itu akan sangat membekas di hati mereka,” ujar Samanta.

Menurutnya, keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak bukan hanya soal hadir secara fisik, tetapi juga hadir secara emosional. 

Misalnya, ikut menggambar bersama, bermain game favorit anak, atau sekadar mendengarkan cerita mereka tentang teman-teman di sekolah. Hal-hal kecil seperti ini menciptakan koneksi yang kuat dan mendalam.

Quality time bukan sekadar menghabiskan waktu, tetapi menjadi jembatan emosional antara orang tua dan anak. “Ini adalah koneksi yang nyata, bukan basa-basi,” jelas Samanta. 

BACA JUGA:Melatih Kemampuan Sosial Anak di Rumah ala Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi

BACA JUGA:Tanda-tanda Guru Alami Gangguan Psikologis Menurut Psikolog Irwan Tony

Ketika orang tua menunjukkan minat terhadap apa yang anak sukai, anak merasa dihargai dan dipahami. Perasaan ini akan membentuk fondasi kepercayaan dan kedekatan yang bertahan hingga mereka dewasa.

Lebih jauh, Samanta menjelaskan bahwa hubungan yang dibangun lewat aktivitas bersama akan menjadi memori yang dikenang anak sepanjang hidupnya. “Anak akan ingat, ‘Ayah dulu suka main bola sama aku,’ atau ‘Ibu selalu ikut nonton kartun kesukaanku.’ Itu bukan sekadar nostalgia, tapi bukti cinta yang nyata. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan