Profesional dan Humanisme, Kunjungan PK Ahli Utama Ditjen PAS ke Lapas Narkotika Muara Beliti
kunjungan PK Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) ke Lapas Narkotika Muara Beliti memperkuat penerapan nilai profesionalisme humanisme--FOTO : Lapas Narkotika Muara Beliti
KORANLINGGAUPOS.ID - Memperkuat pelaksanaan kebijakan dan program pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan dan reintegrasi sosial, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti menerima kunjungan kerja dari Ajub Suratman, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM RI, Selasa 4 November 2025.
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda nasional Monitoring, Sosialisasi, dan Telaah Kebijakan Program Pemasyarakatan yang secara berkala dilakukan ke berbagai satuan kerja pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Kedatangan Bapak Ajub Suratman disambut langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, didampingi para pejabat struktural dan jajaran pelaksana teknis.
Suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif mewarnai pertemuan tersebut, mencerminkan sinergi yang erat antara pusat dan daerah dalam membangun sistem pemasyarakatan yang adaptif, profesional, dan berkeadilan.
BACA JUGA:Bapas Muratara Terima Gelombang Klien Integrasi dari Tiga Lapas, Ada dari Trenggalek Jawa Timur
Dalam arahannya, Ajub Suratman menekankan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan, tetapi juga merupakan instrumen pemulihan sosial yang harus dijalankan dengan pendekatan humanis.
Ia menyoroti tiga pilar utama yang harus menjadi fokus pembenahan, kualitas pembinaan narapidana, dan penguatan sistem keamanan yang proporsional.
Serta pengelolaan program yang berbasis pada kebutuhan individual warga binaan.
“Pemasyarakatan yang kita bangun harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Profesionalitas dan integritas adalah fondasi, tetapi keberhasilan kita diukur dari seberapa besar kita mampu mengembalikan warga binaan ke tengah masyarakat sebagai pribadi yang utuh dan produktif,” tegasnya.
Kegiatan ini juga menjadi forum strategis untuk melakukan telaah langsung terhadap pelaksanaan kebijakan yang telah berjalan dan termasuk mengevaluasi efektivitas program pembinaan, kendala teknis di lapangan, serta potensi inovasi yang dapat direplikasi secara nasional.
Diskusi berlangsung terbuka dan konstruktif, dengan berbagai masukan dari jajaran Lapas Muara Beliti terkait praktik baik yang telah diterapkan.