Bantu Anak Berani Memulai, Latih Inisiatif Sejak Dini

Dra. Yuli Suliswidiawati -Foto: Dok. TikTok Dra. Yuli Suliswidiawati-

LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Fenomena anak yang sering ragu-ragu, menunggu instruksi, atau enggan mengambil langkah pertama sendiri masih banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut Dra. Yuli Suliswidiawati, pemerhati pendidikan anak, kondisi ini menunjukkan bahwa anak kurang memiliki inisiatif. 

Padahal, inisiatif merupakan salah satu keterampilan penting yang mendukung kepercayaan diri, kemandirian, dan kreativitas anak di masa depan.  

Dra. Yuli menjelaskan bahwa anak yang terbiasa berinisiatif akan lebih siap menghadapi tantangan. 

BACA JUGA:Strategi Mencegah Bullying ala Psikolog Dr. Irfan

BACA JUGA:Pentingnya Refleksi Emosi Anak dalam Membangun Hubungan Sehat Perspektif Psikolog Klinis

“Inisiatif bukan sekadar berani bertindak, tetapi juga kemampuan untuk mengambil keputusan kecil tanpa harus selalu menunggu arahan. Anak yang memiliki inisiatif biasanya lebih percaya diri, mandiri, dan kreatif,” jelasnya.  

Ia menambahkan, kebiasaan menunggu instruksi bisa membuat anak bergantung pada orang lain dan kurang berani mencoba hal baru. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial maupun akademik.  

Menurut Dra. Yuli, orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak yang berani memulai. 

Ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan memberi kesempatan anak untuk memilih. Misalnya, membiarkan anak menentukan pakaian yang ingin dipakai atau memilih menu makanan. Keputusan sederhana ini melatih rasa percaya diri.  

Saat anak menghadapi kesulitan, orang tua sebaiknya memberi ruang agar ia mencoba terlebih dahulu. Bantuan diberikan hanya bila benar-benar diperlukan.  

BACA JUGA:UPT PPA Musi Rawas Beri Pendampingan Psikologis Terhadap Korban Pencabulan

BACA JUGA:Tiga Cara Menangani Bullying pada Anak ala Psikolog Citra Aulia

“Sering kali orang tua hanya memuji hasil akhir. Padahal, proses usaha anak juga sangat penting untuk dihargai. Dengan begitu, anak merasa dihargai atas keberaniannya mencoba,” jelas Dra. Yuli.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan