Kasus Perundungan Antar Pelajar Kembali Viral, Bupati Muratara Angkat Bicara. Siapkan Sanksi Sosial

Bupati Muratara, H Devi Suhartoni--

MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Bupati Muratara H Devi Suhartoni angkat bicara, terkait kasus perundungan yang kembali viral di Kabupaten Muratara.

Melalui Media Sosialnya, Bupati meminta para orang tua di Muratara, dirumah bisa menasehati anak-anak nya.

"Jangan sampai berkelahi disekolah. apolalagi masih kecil, dan berenti beviral viral. Ajarin anak-anak soal kesabaran dan punya empati," pesan Bupati.

Bupati juga menegaskan, tidak semua bisa terkontrol semuanya disekolah atau  pemerintah. Apalagi mereka berkelahi pulang sekolah, jam tidak ada guru. Untuk itu lingkungan keluargalah yang paling berperan memperbaiki ahlaq anak-anak. Ajarin sabar, empati dan kebaikan sesama manusia. 

BACA JUGA:Kasus Dugaan Perundungan Pelajar di Muratara, Polisi Beberkan Kronologi Kejadian

BACA JUGA:Lagi Kasus Perundungan di Muratara Viral di Medsos, Orang Tua Korban Sudah Lapor Polisi

"Kami sudah berusaha terbaik pasca adanya lagi kejadian di Desa Embacang. Kami juga sudah mengingatkan bapak ibu guru, tetapi juga tolong dirumah diingatkan anak-anaknya," tegasnya.

Pemerintah juga sudah meminta tokoh-tokoh agama untuk masuk sekolah. Tujuannya mengajari adab dan empati serta hal positive lainnya.

"Ini upaya kita. Tapi lebih banyak dan akan lebih baik jika dirumah diajarin dengan kesabaran dan jangan diselesaikan dengan cara berkelahi," ungkapnya.

Bupati berharap, kedepan Kabupaten Muratara kedepan teruala berberbenah dan para generasi muda kita tekun belajar dan menuntut ilmu yang baik.

BACA JUGA:SDN 17 Lubuk Linggau Larang Siswa Lakukan Perundungan

BACA JUGA:Cegah Perundungan, SDN 32 Lubuk Linggau Ciptakan Pembelajaran Aman

Ia menegaskkan, untuk anak anak sekolah yang berkelahi kedepan akan diminta untuk sankai kerja sosial sepertu menyapu sekolah dan bersih sekolah. Bagi yang memvideo dan memviralkan akan diminta kerja sosial juga, seperti menyapu pasar atau membersihkam mushola.

"Bapak ibu guru saya minta buat banner tulisan 'Bagi murid yang membully serta berkelahi, lalu memvideo dan memviralkan maka akan dikenakan hukumam sosial' diantaranya menyapu seluruh rumah sekolah selama 4 bulan, menyapu masjid selama 4 bulan, memungut sampah di pasar, membawa kembang 4 pot setiap hari, membaca yasin sendirian atau berdua dengan yang bully dan kena bully sebanyak 100 kali duduk berdua saling hadap. Kalau masih saling bully akan di ruqyah kiyai," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan