Alih Bentuk ke Universitas adalah Salah Satu tanda Sebuah Perguruan Tinggi Ingin Maju
Dr. Zuhri, M.Pd.I-Foto : Dokumen Pribadi -Dr. Zuhri, M.Pd.I
BACA JUGA:Dapat Bantuan Bus dari Pemkot Lubuklinggau, ini yang Disampaikan Rektor IAI Al-Azhaar Lubuklinggau
Sebagai contoh, untuk memiliki seorang dosen yang mempunyai jabatan fungsional (Jafung) “Lektor Kepala” harus menunggu bertahun-tahun, hal itu disebabkan karena untuk sampai ke jenjang itu harus dimulai dari “Asisten Ahli”, kemudian naik ke “Lektor” tiga C, “Lektor” tiga D baru ke “Lektor Kepala” empat A, itupun kalau bergelar doktor dengan syarat harus menulis di jurnal yang diterbitkan Sinta dua.
Sedangkan bagi dosen yang hanya bergelar magister di antara syarat untuk dapat naik ke “Lektor Kepala” harus mempunyai tulisan yang terbit di jurnal internasional atau Scopus, belum lagi syarat yang lainnya.
Ada juga syarat untuk alih bentuk ke universitas adalah memiliki minimal satu orang dosen yang jabatan fungsionalnya profesor, meskipun syarat ini masih agak ringan karena bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi lain untuk meminjam seorang profesor. Sungguh perjuangan panjang dan berliku.
Syarat-syarat sebagaimana disebutkan di atas tidak bisa dilakukan satu orang saja, tapi diperlukan teamwork dan kerja sama yang kokoh antara semua unsur dan stekholder yang ada di sebuah perguruan tinggi, dari sejak pimpinan, para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
BACA JUGA:Simak Tahapan Alih Status IAI Al-Azhaar Lubuklinggau Menjadi UIN Al-Azhaar
Kalau kerja sama itu ada dalam sebuah perguruan tinggi, maka cita-cita sebesar apapun insya Allah akan terwujud dengan baik.
Alih bentuk IAI Al-Azhaar Lubuklinggau ke Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggau tidak bisa dilepaskan dari peran dan kerja cerdas Dr. KH. Ahmad Mansur, S.E., M.Pd.I (Allahu yarham) Rektor terdahulu sekaligus pendiri Yayasan Permata Nusantara Al-Azhaar (YAPENA).
Dengan wawasannya yang jauh menembus batas-batas langit dan dengan melakukan terobosan kerja-kerja progresis dan produktif, beliau telah meletakkan dasar-dasar yang kokoh dalam pengembangan IAI Al-Azhaar Lubuklinggau ke depan, begitu juga beliau telah mampu menggerakkan semua stekholder IAI Al-Azhaar Lubuklinggau waktu itu untuk melakukan perubahan-perubahan yang signifikan.
Mudah-mudahan Universitas Islam Nusantara Al-Azhaar Lubuklinggau menjadi amal jariyah beliau yang terus mengalir dan menjadi penjejuk bagi beliau di alam sana. Amin.(*)