Kiswan Petani Asal Desa S Kertosari Sukses Menjadi Tanam Semangka

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M YASIN |

Minggu , 04 Feb 2024 - 20:35

Petani Asal Desa S Kertosari Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas, Kiswan menunjukan semangka hasil panen. -Foto : Muslimin/linggau Pos -

"Untuk saat ini masih mandiri, tapi kami juga menginginkan kedepan adanya kerjasama dengan dinas yang terkait, untuk masalah pupuk, pembinaan dari dinas, atau apa lah yang bisa membuat kami petani palawija ini bisa lebih berkembang lagi untuk menjalankan usaha ini," harapnya.

Kiswan menyebut sekali panen semangka rata-rata mendapatkan hasil sebanyak15 ton sampai 20 ton, tergantung bagus atau tidaknya tanaman semangka itu. Jika bagus bisa target, namun jika banyak serangan hama di bawah itu hasil panen.

Pemasaran semaka Kiswan sudah masuk ke pasar ibu kota biasanya ke Pasar Induk Kramat Jati, Palembang, Jambi, Lampung, Bengkulu. Untuk pasar lokal seperti Musi Rawas dan Lubuklinggau itu juga membeli tapi tidak terlalu banyak.

"Biasanya orang datang langsung ke sini, ada juga yang minta dikirim ke tempatnya, ya tergantung kesepakatanlah kalau untuk itu," sebutnya.

Untuk yang bekerja di lahan Kiswn dibantu sekitar 8 orang. "Usaha saya ini bukan hanya menanam semangka saja, ada juga tanaman melon, cabe, pepaya calina. Jadi memang kita tidak hanya fokus dengan satu tanaman saja," ucapnya.

Ia berharap mendapat perhatian Pemerintah seperti dibantu pupuk. Kedapan Kiswan berencana akan mengajak petani lain mengikuti usahanya ini. "Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih bagus lagi dari yang sebelumnya, saya kepinginnya itu bisa maju bersama," harapnya. (*)

kiswan petani asal desa s kertosari sukses menjadi tanam semangka                             musi rawas, koranlinggaupos.id - harga pupuk dan obat-obatan terus naik sehingga banyak petani palawija mencari alternatif  lain untuk bisa melanjutkan usahanya di bidang pertanian. 
ada juga yang memilih untuk tidak lagi menggeluti usahanya bertani karena tidak mampu untuk biaya operasionalnya.
lain halnya dengan petani yang satu ini dia adalah kiswan petani semangka asal desa s kertosari  kecamatan purwodadi, kabupaten musi rawas. kiswan masih tetap lanjut dengan usaha pertanian.
saat di wawancarai koranlinggaupos. id, kiswan mengatakan dirinya masih bertahan diusaha pertanian palawija ini dikarenakan banyak faktornya. meski belum perna dapat bantuan pupuk atau obat-obatan dari dinas tekait namun dia tetap semangat, untuk melanjutkan usahanya itu.
baca juga:warga nasrani di lapas narkotika muara beliti dapat hak prioritas, apa itu? 
kiswan menjelaskan lahan usahanya berada di desa p1 madiharjo kecamatan purwodadi. luas lahannya hanya ¾ hektar, tapi di wilayah-wilayah lain itu ada tapi tidak terlalu banyak. dengan luas lahan  ¾ hektar bisa ditanami bibit semangka sekitar 1.800 sampai 2.000  batang bibit semangka tergantung dengan jarak tanamnya.
saat ditanya bibit buah semangka itu mulai dari tanam sampai  berbuah  itu membutuhkan waktu berapa lama? dia menjelaskan semangka siap panen itu sekitar umur 65 hari  ada juga jenis-jenis semangka yang lain itu 60 hari sudah mulai berbuah.
untuk  proses perawatannya  kadang-kadang dengan iklim seperti saat ini agak lumayan repot juga  perlu banyak pupuk seperti  insektisida dan pupuk.  "untuk pupuk memakai pupuk non subsidi.
karena untuk mendapatkan pupuk subsidi itu susah. memang kadang-kadang kita petani palawija ini susah untuk mendapat yang subsidi," jelasnya.

baca juga:taman beliti anggon miliki aneka koleksi satwa dan sediakan paket outbond
sedangkan untuk pemupukan dilakukan pertama adanya pemupukan dasar dahulu. 
setelah itu ada pemupukan lanjutan seperti pemupukan di umur 15 hari atau 20 hari dengan mengunakan pupuk seperti, pupuk mutiara, pupuk dasar sp, pupuk kandang. 
"jadi tergantung dengan tanamannya itu sendiri, jika tanamannya masih kurus kita kasih lagi pupuknya," ucapnya.
"untuk saat ini masih mandiri, tapi kami juga menginginkan kedepan adanya kerjasama dengan dinas yang terkait, untuk masalah pupuk, pembinaan dari dinas, atau apa lah yang bisa membuat kami petani palawija ini bisa lebih berkembang lagi untuk menjalankan usaha ini," harapnya.
baca juga:gurihnya eyek-eyek singkong tarsiem, laris manis di pasaran 
kiswan menyebut sekali panen semangka rata-rata mendapatkan hasil sebanyak15 ton sampai 20 ton, tergantung bagus atau tidaknya tanaman semangka itu. jika bagus bisa target, namun jika banyak serangan hama di bawah itu hasil panen.
pemasaran semaka kiswan sudah masuk ke pasar ibu kota biasanya ke pasar induk kramat jati, palembang, jambi, lampung, bengkulu. untuk pasar lokal seperti musi rawas dan lubuklinggau itu juga membeli tapi tidak terlalu banyak.
"biasanya orang datang langsung ke sini, ada juga yang minta dikirim ke tempatnya, ya tergantung kesepakatanlah kalau untuk itu," sebutnya.
untuk yang bekerja di lahan kiswn dibantu sekitar 8 orang. "usaha saya ini bukan hanya menanam semangka saja, ada juga tanaman melon, cabe, pepaya calina. jadi memang kita tidak hanya fokus dengan satu tanaman saja," ucapnya.
baca juga:upt balai benih ikan musi rawas kembangkan benih nila dan lele
ia berharap mendapat perhatian pemerintah seperti dibantu pupuk. kedapan kiswan berencana akan mengajak petani lain mengikuti usahanya ini. "untuk mendapatkan penghasilan yang lebih bagus lagi dari yang sebelumnya, saya kepinginnya itu bisa maju bersama," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 5 FEBRUARI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan